Home / Opini

Kurangi Insecure Mari Bersyukur

17 April 2021

Oleh: Laelatul Riskhulillah
(Mahasiswa STAINU Temanggung)

Rasa insecure, keraguan, tidak percaya diri dan ketakutan pasti pernah dirasakan oleh semua orang. Bahkan orang yang paling percaya diri sekalipun, pernah memiliki perasaan yang sama. Lalu apa itu insecure? Insecure adalah perasaan tidak aman. Dengan kata lain, seseorang akan merasa ada suatu hal yang kosong dan berusaha untuk mengisinya dengan berbagai cara.

Insecure, hal yang normal terjadi. Tetapi merasa insecure terhadap diri sendiri sepanjang waktu secara berlebihan dapat mempengaruhi setiap aspek kehidupan anda. Mulai dari kesehatan fisik, emosional, hingga pekerjaan Anda.

Banyak faktor yang dapat menyebabkan insecure. Bentuk tubuh, warna kulit, jodoh, pekerjaan, materi, ataupun hal-hal lain yang berkaitan dengan nilai dan pandangan masyarakat. Di tengah berbagai pandangan dan pendapat yang dapat menyebabkan insecure, bagaimana sebaiknya kita menyikapi atau tips menghindari rasa insecure?

Pertama, menerima diri sendiri. Penerimaan terhadap diri sendiri merupakan syarat utama agar kita tidak menerus membandingkan diri dengan orang lain baik itu dari segi fisik maupun materi. Berdamai dengan segala kekurangan dan kelebihan adalah benteng utama yang harus ada dalam diri seseorang. Yakinlah bahwa semua sudah diatur sebaik mungkin oleh Allah SWT.

Bukankah Allah berfirman dalam Quran Surah Ar-Rum ayat 22 yang artinya “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit  dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui”.  Jika kita sudah mampu berdamai dengan segala kekurangan yang ada dalam diri, tentu perkataan buruk dari orang lain tidak akan berarti apa-apa.

Kedua, memaksimalkan kelebihan. Tiap orang tentu memiliki potensi dan kelebihan masing-masing. Daripada berfokus pada kekurangan dan terus menerus memikirkan bagaimana agar bisa sesuai standar orang lain, lebih baik pikiran-pikiran tersebut dialihkan dengan melakukan kegiatan yang lebih bermanfaat dan mampu mengembangkan potensi yang dimiliki. Mengikuti standar masyarakat atau sesuai keinginan orang lain tidak akan membuat dirimu menjadi sebenar-benarnya dirimu. So, enjoy your own life.

Ketiga, jangan suka membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Masing-masing orang sudah diatur oleh Allah SWT bagaimana bentuk tubuh dan pekerjaan yang sesuai untuk dijalani. Boleh saja melihat kelebihan orang lain untuk dijadikan motivasi, namun jangan sampai hal tersebut menjadikan kita sebagai orang yang tidak percaya diri karena sebuah perbedaan. Yakinlah bahwa kamu memiliki nilai lebih dan unik yang menjadikan dirimu memiliki khas tersendiri.

Keempat, jangan kufur terhadap nikmat yang telah Allah berikan. Bukankah Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Hujurat ayat 13. “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia disisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”.

Dalam ayat tersebut, Allah telah menyebutkan, bahwa Dia dengan segala kuasa-Nya menjadikan manusia dengan berbagai macam perbedaan baik suku maupun warna kulit agar saling mengenal, oleh karena itu sudah seharusnya kita tidak menjadikan perbedaan sebagai ajang pembandingan diri yang berujung pada rasa tidak percaya diri dan tidak bersyukur.

Kelima, perlu dipahami bahwa perbedaan adalah hal yang wajar. Bukankah pelangi yang indah adalah karena keberagaman warnanya? Oleh karena itu, marilah kita bersyukur dengan segala nikmat dan karunia yang telah Allah berikan.(red)

BERITA TERKAIT