Warga Kota Ternate boleh berbangga. Tepat di pusat kota (down town) bersejarah ini terdapat sebuah masjid yang cukup besar, indah, dan bersih terawat. Namanya Al-Muttaqin. Sering juga disebut Masjid Arab.
Tempat ibadah kaum muslimin ini berada di simpang Jalan MT Habib Abubakar Al-Atthas dan Jalan dr Hasan Busoiri, Kelurahan Gamalama.
Masjid ini selalu dipenuhi jamaah saat tiba waktu shalat, sebab posisinya tepat di pusat perdagangan. Juga bersebelahan dengan SD Islamiyah yang hampir seusia dengan masjid ini.
Makanya nama masjid yang berarti 'orang-orang yang bertaqwa' ini kemudian diberi status sebagai Masjid Agung di wilayah -kala itu- Kabupaten Maluku Utara yang beribu kota Ternate. Tahun berganti tahun, predikat ini tetap disandang hingga kini.
Sejak dibangun lebih dari seratus tahun lalu hingga kini, masjid yang awal didirikan bernama Masjid Al-Habib ini telah berulang kali direkonstruksi.
Terakhir, pada awal 2010 bangunan bersejarah ini direvitalisasi total hingga berlantai dua, dan diresmikan pada 1 Mei 2015 M bertepatan 11 Rajab 1436 H oleh Wali Kota Ternate Dr. Burhan Abdul Rahman bersama Habib Abubakar bin Hasan Al-Atthas Azzabidi.
Selain bersih dan nyaman, masjid ini tampil beda. Memiliki "hanya" sebuah menara yang tinggi diimbangi dua kubah yang elok nan indah bila dipandang mata.
Salah satu kubahnya menjadi ikon Al-Muttaqin. Daya tariknya bisa disaksikan jika Anda berada di dalamnya. Tepat di areal terdepan. Maka Anda akan menyaksikan 99 Asmaul Husna yang tertata rapi dipadu dengan aneka warna teduh hasil goresan tangan seorang kaligrafer ulung asal Makassar bernama Ivan.
Tak hanya itu. Di bawah Asmaul Husna dilingkari dengan Ayat Kursi (Surat Al-Baqarah.255). Kemudian ditutup dengan nama Rasulullah SAW serta para sahabat terdekatnya. Sungguh suatu perpaduan yang amat sempurna.
Kubah bulat berdiameter 9 kali 9 ini ditopang empat pilar besar setinggi 10 meter. Hingga mengesankan bagi siapa saja yang berada di areal ini akan merasa kecil di hadapan Sang Khaliknya. Allah Akbar!
Ini mungkin yang membuat seorang ilmuwan asal Bosnia terkagum-kagum dengan kubah bertatahkan Asmaul Husna. Kala ia melaksanakan shalat dhuhur berjamaah pada Rabu 9 Maret 2016 di masjid ini.
Saat itu wilayah Maluku Utara memang dilewati fenomena alam Gerhana Matahari Total (GMT), hingga ribuan ilmuwan dan turis dari berbagai penjuru bumi memenuhi Maluku Utara, termasuk Kota Ternate.
Masih tentang kubah besar Al- Muttaqin. Jika Anda tunaikan shalat magrib, isya, atau shubuh. Maka suatu pemandangan eksotik akan tampil di depan mata Anda. Sebuah rangkaian lampu hias jumbo yang menggantung di poros kubah.
Bertatahkan puluhan lampu yang saling berurutan dari atas ke bawah. Paling atas ada 6 lampu, kemudian di tengahnya bersanding 12 lampu, serta paling bawah berjejer 24 lampu yang mengikat rangkaian lampu hias hasil kreativitas pengrajin kuningan dari Jogjakarta.
Kalau Anda jeli, pasti akan terbaca huruf Arab bertuliskan "Masjid Al-Muttaqin Ternate 2015" di ujung paling bawah.
Tak heran jika lampu hias yang menjadi titik sentral kubah besar ini sering dipotret. Ada juga yang menjadikan objek selfie untuk dipajang di medsos.
Ternyata lampu hias berharga ratusan juta ini disumbang oleh Allahyarham Haji Bur. Saat kecil, beliau sering shalat di Al-Muttaqin, sebab tantenya tinggal tepat di belakang masjid ini.
Jika Anda penasaran dengan tulisan ini, yuuk mari berwisata religi sambil santai di halaman masjid nan asri dengan pohon kurmanya yang rindang.
(penulis)