Home / Opini

Kenapa Harus Sekolah: “Sebuah Tela’ah tentang Pentingnya Sekolah”

Oleh Rifan Onat. Mahasiswa STKIP Kie Raha
24 Desember 2021
Rifan Onat

         Apa yang dimaksud dengan sekolah? Pengertian sekolah adalah lembaga pendidikan yang sifatnya formal, non formal, dan informal, dimana pendiriannya dilakukan oleh negara maupun swasta dengan tujuan untuk memberikan pengajaran, mengelola, dan mendidik para murid melalui bimbingan yang diberikan oleh para pendidik atau guru. Ada juga yang menyebutkan definisi sekolah adalah suatu lembaga pendidikan yang dirancang secara khusus untuk mendidik siswa/ murid dalam pengawasan para pengajar atau guru.

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), definisi sekolah adalah lembaga atau bangunan yang dipakai untuk aktivitas belajar dan mengajar sesuai dengan jenjang pendidikannya (SD, SLTP, SLTA).

Sekolah menyelenggarakan aktivitas belajar dan mengajar dengan menerima murid dan memberikan pelajaran kepada para murid sesuai dengan tingkatan, jurusan, dan lainnya. Dan dalam kegiatan belajar-mengajar di sekolah harus didukung oleh sarana dan prasarana serta berbagai aturan/ peraturan yang telah dirancang dan ditetapkan oleh pemerintah. 

      Tujuan sekolah menjadi informasi penting yang perlu diketahui. Selain itu ini merupakan suatu hal yang harus dipahami oleh para generasi penerus bangsa demi meraih masa depan yang cemerlang dan bisa membuat bangga.

Dalam bersekolah kita tidak hanya akan mendapatkan kepintaran serta pengetahuan, namun juga akan mendapatkan beberapa hal. Mulai dari ilmu, teman, relasi, melatih komunikasi bersama dengan orang lain dan masih banyak lagi.

Untuk itu sekolah merupakan media yang dapat dikatakan sebagai pembentuk jati diri seseorang. Karena di sekolah kita akan belajar mengenai banyak hal bersama dengan tenaga pendidik atau pengajar yang biasa disebut dengan guru.

Terkait hal tersebut, tak ada salahnya apabila kita memahami apa sebenarnya tujuan-tujuan dari sekolah. Tujuan sekolah yang pertama adalah guna menambah ilmu pengetahuan. Dengan bersekolah, maka kita semua akan mendapatkan banyak wawasan pengetahuan yang bahkan pada awalnya tidak kita ketahui.

Beragam ilmu akan didapatkan ketika kita bersekolah. Dengan dibimbing oleh tenaga pengajar atau pendidik yang biasa disebut guru, kita akan mengetahui berbagai hal baru yang pada nantinya akan membuat wawasan kita semakin luas.

Wawasan yang luas mampu membuat kita berpikir dan melihat sesuatu tidak hanya dari satu sudut pandang saja. Maka, kita akan memiliki wawasan yang tidak sempit dan berputar pada siklus yang sama. Tujuan sekolah selanjutnya adalah mencari jati diri.

Seperti diketahui saat kita sedang berada di rumah, otomatis kita akan belajar mengenai sosialisasi dengan orangtua dan saudara kita. Akan tetapi jika sudah berada di luar kita akan belajar berinteraksi dengan orang lain yang memiliki budaya-budayanya tersendiri.

Tak hanya itu, kita akan belajar memahami pemahaman serta gaya hidup yang jelas berbeda dari tiap orang. Oleh karena itu, dengan bersekolah akan membuat murid lebih bisa memahami bahwa mereka hidup berdampingan dengan banyak orang di luaran sana.

Dari situlah, maka sebuah jati diri seseorang akan terbentuk dengan sendirinya dan akan bisa memilih menjadi pribadi yang seperti apa kelak dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat. ( Billy Adytya, 5 Desember 2020).

        Bersekolah adalah pintu membuka dunia yang luas tanpa batas. Alasan inilah yang sejak dulu membuat pendidikan dan sekolah diperjuangkan. Bayangkan saja, ketika kita tidak bersekolah, tidak bisa membaca, dan menulis. Apa jadinya ya? Ternyata sekolah itu membantu kita untuk mempermudah hidup loh.

Nah, ini adalah tiga alasan pentingnya meneruskan sekolah. Umumnya, sejak berusia lima tahun, anak-anak mulai memasuki sekolah taman kanak-kanak, kemudian berlanjut ke sekolah dasar, lalu sekolah menengah. Jenjang ini mempersiapkan anak untuk memiliki “pengetahuan dasar” yang penting untuk kehidupan.

Melalui sekolah kita diajarkan untuk mengenal buku sebagai gudang ilmu dan jendela dunia. Lewat buku, kita bisa melihat berbagai sisi dunia, negara-negara yang belum kita kunjungi.

Di sekolah juga ada guru, seseorang yang lebih dulu hidup di dunia dan bercerita mengenai betapa menariknya kehidupan ini, mulai dari manusia, hewan, tumbuhan, dan alam yang luas.

Buku dan guru adalah dua hal penting untuk berkenalan dengan dunia melampaui kemampuan kita memandang ataupun berkunjung ke berbagai tempat. Hal yang menyenangkan dari sekolah adalah tempat bertemu dengan teman-teman. Setiap tahunnya kita kedatangan adik kelas yang menjadi teman baru.

Sekolah menjadi tempat bertemu dengan teman, bermain bersama, dan bersahabat. Bahkan bukan hanya di dalam sekolah loh! Kadang, ketika ada kegiatan antar sekolah, seperti perkemahan bersama, kegiatan lomba, atau lainnya, kita juga berkesempatan bertemu dengan teman dari berbagai daerah bahkan negara. Sekolah menjadi pintu masuk bertemu banyak orang.

Sekolah membantu kita untuk merancang masa depan. Mau jadi apa ya kalau sudah besar nanti? Ada begitu banyak profesi yang bisa teman-teman pilih.

Disinilah peran sekolah untuk memberikan pengetahuan dan semangat untuk meraih cita-cita tersebut. Bersekolah membantu kita untuk mengenal cita-cita, bahkan mewujudkannya.

Bersekolah membuat kita punya pengetahuan dan keterampilan yang membuat kita jadi orang istimewa.

Bukan hanya untuk diri sendiri, dengan bersekolah kita menjadi punya pengetahuan dan keterampilan sehingga bisa membantu orang lain. Bayangkan saja mesin-mesin yang tercipta untuk memudahkan kehidupan, semuanya berawal dari belajar di sekolah.

Lalu, orang-orang hebat, seperti guru, dokter, presiden, semuanya juga mulai belajar dari sekolah lalu bisa bermanfaat untuk kehidupan banyak orang.

Pendidikan adalah suatu hal yang diperjuangkan sejak dulu, bahkan sebelum Indonesia merdeka. Banyak rakyat Indonesia yang begitu ingin bersekolah, ingin membaca buku, dan ingin mengenal dunia lebih luas, tetapi dulu sangat sulit mewujudkan hal itu.

Rakyat Indonesia berjuang bersama hanya untuk bisa bersekolah hingga akhirnya terwujudlah banyak sekali sekolah di Indonesia. Nah, sekarang kita harus meneruskan semangat tersebut, menghargai jasa pahlawan yang sudah susah payah memperjuangkan pendidikan agar Indonesia bisa lebih maju.( Putri Puspita,2 Mei 2017)

       Orangtua pasti punya harapan tersendiri mengenai pendidikan anak-anaknya karena sebagai penentu keberhasilan di masa mendatang.

Tak jarang banyak menginginkan generasi penerus mereka untuk menempuh pendidikan tinggi sampai ke sekolah-sekolah unggulan. Namun, pada kenyataannya tidak semua keinginan orangtua ini terwujud dengan baik.

Beberapa di antaranya harus merelakan anak-anaknya putus sekolah. Seorang anak bisa putus sekolah tentu bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti mendapat masalah dari lingkungan, kenakalannya yang tidak bisa diberikan toleransi serta nilainya kurang memuaskan atau bahkan akibat masalah ekonomi.

Sebagai anak yang putus sekolah akibat masalah ekonomi tentu sangat disayangkan padahal mereka seharusnya bisa mendapat pendidikan baik serta melebihi jenjang pendidikan dari kedua orangtuanya.

Ketika seorang tidak sekolah, kesempatan untuk bergaul pun menjadi lebih terbatas. Bahkan si Anak bisa saja menjadi lebih banyak bergaul dengan orang yang lebih dewasa dan sudah bekerja atau mungkin sudah mandiri secara finansial,” kata Alexandra Gabriella.  

Jika kondisi ini terus terjadi dalam jangka waktu yang lama, maka si Anak akan pelan-pelan terbentuk pola pikir yang kurang menghargai proses atau mungkin akan lebih melihat pada pencapaiannya saja.  Anak yang putus sekolah pun dapat kehilangan arah hidupnya, sehingga tidak punya tujuan sama sekali.

Mereka akan berpikir kalau tanpa ada ilmu atau pendidikan sekolah, dirinya tidak memiliki masa depan yang cerah. Pikirannya akan banyak tertuju pada sebuah masa depan yang kelam seolah tanpa ada kejelasan tujuan. 

      Anak-anak yang putus sekolah serta tanpa bimbingan orangtua dapat memicunya menjadi semakin kurang terbuka, termasuk dalam mengembangkan dirinya sendiri. “Dari yang awalnya memiliki rasa minder, si Anak akan semakin merasa telah jauh ketinggalan sehingga semua kesempatan untuk berkembang dirasa akan sia-sia dan percuma dilakukan,” kata Alexandra Gabriella.

Dampak negatifnya akan semakin parah jika anak yang putus sekolah tidak mendapatkan bimbingan. Padahal semangat dan bimbingan orang terdekat termasuk keluarga begitu penting agar anak masih tetap memiliki harapan terhadap cita-citanya di masa depan.

Dampak lain yang bisa dirasakan ketika anak putus sekolah yaitu rasa malas yang berlebihan. Kondisi ini bisa dirasakan karena dirinya merasa kalau hidupnya sudah bebas tanpa terikat dengan peraturan sekolah. Jika dibiarkan si Anak pun akan sulit sekali diatur.

Selain malas, dirinya bisa saja akan terbiasa untuk menghindar dari segala kesulitan hidup yang ditemui. Si Anak akan semakin tidak terlahir dalam menghadapi kesulitan yang ada di depan matanya, bahkan tidak bisa mandiri untuk menemukan solusi terbaik.

 (penulis)


Reporter: Penulis

BERITA TERKAIT