TERNATE, OT- Turnamen Bulutangkis Achyl Cup Kota Ternate, Maluku Utara katagori umum mendapatkan aksi protes dari sejumlah club. Protes ini berlangsung di lapangan Badminton Kingston yang berlokasi di Yayasan Pendidikan Katolik Amboina Wilayah Maluku Utara, Kelurahan Tanah Raja, Kota Ternate.
Informasi yang diperoleh indotimur.com menyebutkan, aksi protes tersebut kerena pihak panitia dinilai tidak sportif dengan melakukan keputusan diskualifikasi sepihak terhadap satu tim peserta turnamen yakni Tim Gacho.
Manager Tim Gacho, Arnold mengatakan, pihaknya merasa dirugikan oleh pihak penyelenggara karena anak asuhnya di diskualifikasi sebelum jalannya pertandingan tanpa ada penjelasan yang pasti.
Menurutnya, keputusan sepihak diskualifikasi terhadap timnya tidak memiliki dasar yang kuat, Sebab, alasan panitia bahwa pemain Gacho merupakan atlet yang pernah ikut Popda.
"Padahal, tim lawan kami juga adalah peserta yang juga pernah ikut Popda. Kalau alasannya demikian mestinya kedua tim didiskusikan bersama. Bukan hanya tim dari kami saja," kata Arnold dalam konferensipers, Minggu (10/12/2023).
Dia mengaku, akibat sikap panitia yang terkesan tidak profesional dalam menyelenggarakan turnamen ini pihaknya merasa dizolimi dan sangat dirugikan.
Bukan soal materi tapi mental anak-anak atas peristiwa down. Pada prinsipnya sebuah kompetisi menang dan kalah itu hal yang wajar.
"Olehnya itu kami berharap kepada panitia agar bersikap adil. Jangan seperti ini terkesan tidak profesional. Okelah kalau diposisi kami salah kami legowo. Tapi ini tim lawan juga sama kan, kenapa tidak diskualifikasi," sebut Arnold kesal.
Terpisah, Ketua Panitia Badminton Achyl Cup, Ken saat dikonfirmasi terkait perihal diskualifikasi tersebut mengatakan, belum bisa menyampaikan secara pasti.
Kata dia, keputusan itu diambil atas kesepakatan seluruh panitia.
Meski begitu, Ken menyebut, Tim Gacho sebelumnya tidak mengikuti tantical meeting. Sehingga dianggap menerima dan menyetujui seluruh keputusan penyelenggaraan turnamen badminton ini.
"Jadi meeting yang dilakukan dari pihak tim Gacho atau perwakilan tidak ikut serta. Jadi kita asumsikan mereka setuju seluruh prosesnya kan. Nah, kalau soal diskualifikasi sedikit saja yang kita ketahui dari tim lawan mereka, itu katanya bukan atlet yang pernah ikut Popda mungkin itu jadi pertimbangan panitia," pungkasnya.
(ier)