Home / Nusantara

IWIP Mulai Bangun Konstruksi Pabrik Bahan Baterai Kendaraan Listrik.

15 Juni 2021
PT. IWIP di Halteng

HALTENG, OT - Kawasan Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) mulai membangun konstruksi pabrik bahan baterai kendaraan listrik.

Direktur External Ralation PT IWIP Scott Ye mengatakan, industri baterai kendaraan listrik di Indonesia akan semakin berkembang dalam beberapa tahun mendatang.

Salah satunya akan dikembangkan di Kawasan Industri Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) yang berada di Kabupaten Halmuhera Tengah (Halteng) Maluku Utara (Malut).

Kata dia, di kawasan IWIP saat ini sudah memulai pembangunan pabrik pembuatan bahan mentah baterai kendaraan histrik sebagai tahap pertama proses perkembangan produsen baterai kendaraan listrik di Indonesia.

"Dan dalam waktu dua tahun pabrik pembuatan bahan mentah baterai tersebut akan selesai. Tahap berikutnya barulah kita bergerak ke manufaktur baterai saat kita (Indonesia) telah memiliki bahan mentah yang menjadi fundamental industri baterai, artinya kita bisa berlanjut ke tahap berikutnya kira-kira dalam 2 atau 3 tahun," ucap Scott  dalam keterangan resminya, Selasa (15/6/2021).

Scott menjelaskan, Indonesia memiliki keuntungan besar sebagai produsen nikel terbesar di dunia, yang menjadi komponen utama pembuatan baterai kendaraan listrik, hal ini membuat Indonesia banyak dilirik investor dan memiliki potensi besar untuk mengembangkan industri baterai kendaraan listrik

Selain itu, indonesia juga memiliki keuntungan berupa sumber daya manusia (SDM) yang mayoritas berusia muda Sehingga memiliki tenaga kerja yang lebih bersaing dibandingkan negara lainnya.

Indonesia juga lanjutnya, memiliki kebijakan yang mempermudah investasi sepert tax holiday dan kebijakan lainya. Hal ini akan mendukung Indonesia menjadi produsen terbesar nikel dan
turunannya.

"PT IWIP sebagai perusahaan swasta juga telah banyak berkontribusi terhadap proyek strategis pemerintah Indonesia di bidang andustri baterai kendaraan listrik. Dan sampai hari ini, PT IWIP telah mempersiapkan segala fasilitas dan akomodasi di sekitar Kawasan Industri,"jelasnya.

Fasilitas dan akomodasi tersebut mulai dari bandara, pelabuhan, serta fasilitas dan akomodasi penunjang lainnya, termasuk untuk kebutuhan industri seperti pembangkit listrik.

“ini berarti kita bisa menarik lebih banyak investasi untuk datang. Kami juga telah memliki 24 lini RKEF yang memproduksi feronikel. Artinya kami memiliki kapasitas 240.000 ton nikel matte. Nilai ekspornya mencapai sekitar 4 miliar dolar AS," tutup Scott.

 (red)


Reporter: Supriono Sufrin
Editor: Fadli

BERITA TERKAIT