HALTIM, OT- Sebanyak 21 perusahaan tambang yang beroperasi di kabupaten Halamahera Timur (Haltim), Maluku Utara (Malut), hanya 1 (satu) perusahaan yang membangun komitmen bersama pemerintah menangani masalah stunting dan kemiskinan ekstrem.
Perusahaan tersebut adalah PT. Aneka Tambang (Antam) tbk, sementar 20 perusahaan lain belum menyampaikan komitmennya untuk penanganan masalah stunting dan kemiskinan ekstrem di wilayah Halmahera Timur.
Hal ini terungkap dalam rapat Koordinasi percepatan penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem antara Wakil Bupati Haltim Anjas Taher dan perwakilan 21 perusahaan tambang yang beroperasi di Haltim, Senin (10/04/2023).
Anjas mengaku, hasil rapat tersebut perusahaan yang menyatakan berkomitmen bersama Pemerintah Daerah adalah PT Antam, sementara perusahan lain belum dapat menyatakan karena yang mengikuti rapat koordinasi bukan pengambil kebijakan atau pimpinan perusahaan.
“Jadi kami berharap pada rapat selanjutnya yang hadir harus berkompeten dan pengambil kebijakan,” harap Anjas.
Wabup mengatakan, perusahaan harus berkomitmen soal ini katena stunting dan kemiskinan ekatrem harus keterlibatan semua pihak.
Komitmen yang dimaksudkan, kata Anjas, adalah komitmen dalam penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem di masyarakat lingkar tambang dimana Perusahan tersebut beroperasi.
“Kami berharap agar perusahaan-perusahaan yang beroperasi di wilayah Haltim ini juga berperan aktif dalam menunjang percepatan penanganan stunting maupun kemiskinan ekstrem,” harap Anjas Taher yang juga Ketua Satgas Penanganan Stunting Kabupaten Halmahera Timur.
(dx)