TERNATE, OT - Manfaat program Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) telah dirasakan oleh berbagai kalangan masyarakat di Indonesia. Salah satunya adalah Riswanto R Tomagola (37) warga Lingkungan Tonggole, Kota Ternate.
Riswanto yang saat ini bekerja sebagai petugas keamanan sebuah Mall di Kota Ternate ini terdaftar sebagai peserta JKN-KIS bersama istri dan kedua anaknya. Riswanto mengaku istrinya telah memanfaatkan kartu JKN-KIS miliknya untuk persalinan anak pertama dan kedua di rumah sakit. Persalinan istrinya saat itu harus dilakukan secara caesar lantaran kondisi medis istrinya yang tidak memungkinkan persalinan dilakukan secara normal.
“Kartu JKN-KIS ini sudah menjadi andalan keluarga kami kalau mau berobat. Bukan hanya istri, saya juga sering berobat jalan di dokter keluarga kalau sakit,” cerita Riswan.
Riswan merasa sangat bersyukur memiliki kartu JKN-KIS karena dapat diandalkan saat berobat. Selama ini semua biaya pengobatan keluarganya dijamin seluruhnya oleh JKN-KIS. Dia juga merasakan pelayanan saat menggunakan JKN-KIS memuaskan. Tidak ada pembedaan pelayanan yang dilakukan oleh rumah sakit maupun dokter keluarga kepada dirinya dan keluarganya.
“Bukan melebih-lebihkan, namun manfaat yang keluarga kami peroleh sangat besar. Bekerja sebagai security namun dapat memberikan perlindungan kesehatan bagi kelurganya merupakan hal yang sangat saya syukuri,” ungkap Riswan.
Merasakan manfaatnya secara langsung, Riswan merasa iuran yang telah dibayarkan melalui pemotongan gaji, tidaklah sebanding dengan besarnya manfaat yang didapatkan. Berkat JKN-KIS pula, dia tidak lagi memikirkan biaya pengobatan istrinya kala itu. Riswan bisa lebih fokus mendampingi dan merawat istrinya.
“Sama sekali tidak keberatan gaji saya dipotong untuk membayar iuran. Saat keluarga sudah sehat, giliran kita yang membantu. Mungkin itu yang dimaksud gotong royong yang menjadi prinsip dalam Program JKN-KIS ini,” ucap Riswan.
Riswan juga mengajak keluarga, rekan dan kenalannya untuk mendaftarkan diri dan keluarganya menjadi peserta JKN-KIS. Saat diwawancara Tim Jamkesnews, Rabu (09/03), dia mengaku sedang mendaftarkan orangtuanya menjadi peserta JKN-KIS segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU). Dia menyadari risiko penyakit bisa datang kapan saja, sehingga dia mengantisipasinya dengan memberikan perlindungan kesehatan kepada orangtuanya melalui JKN-KIS.
“Kondisi kesehatan setiap orang tidak ada yang bisa memprediksi, jadi jangan nunggu sakit baru daftar. Penyesalan akan selalu datang terlambat,” tutup Riswan.
(ded)