Home / Berita / Nasional

Prodi Ilmu Sejarah (FiB) Unkhair Ternate Kampanye Lingkungan di Tidore

12 Oktober 2025

TERNATE, OT - Program Studi Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Khairun, lakukan penanaman dan pembagian bunga pucuk merah hampir 200 pohon di sekolah-sekolah di Kota Tidore Kepulauan.

Sekolah-sekolah yang disambangi Prodi Ilmu Sejarah FIB diantaranya, MA Nurul Jihad Tului, MTs Tului, SDN Aketalaga, SMA Negeri 4 kota Tidore Kepulauan, SMA Negeri 12 kota Tidore Kepulauan di kecamatan Oba dan SMA negeri 5 kota Tidore Kepulauan di Oba Utara.

Kegiatan yang bertujuan untuk menjadikan sekolah hijau itu, digelar selama dua hari sejak Jumat (10/10/2025) hingga Sabtu (11/10/2025)

.

Ketua Program Studi Ilmu Sejarah, Jainul Yusup, mengatakan tujuan dibuat penanaman dan pembagian bunga di sekolah-sekolah itu untuk membantu mengurangi polusi udara, meningkatkan kualitas air, dan mengurangi efek panas.

Selaij itu, kampanye lingkungan ini, dharapkan dapat meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya lingkungan dan peran mereka dalam menjaga kelestarian lingkungan.

"Dapat meningkatkan kesehatan siswa dengan menyediakan udara yang lebih bersih dan mengurangi stres, membantu meningkatkan estetika sekolah dan membuatnya lebih menarik, dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan," terang Jainul.

"Banyak manfaatnya untuk sekolah, dari mengurangi polusi, meningkatkan estetik sekolah,  juga membuat sekolah lebih cantik dan menarik" sambungnya.

Alumni Unpad, Bandung ini, menambahkan, selain menanam dan membagikan bunga pucuk merah yang disupport BPDAS Akemalamo, pihaknya juga melakukan pembagian buku secara gratis, serta kampanye perang narkoba dan miras.

"Karena akan merusak masa depan generasi muda, generasi emas 2045, juga dampak terhadap kesehatan, dan terbukti pemakai atau pengedar hukuman penjara yang lumayan lama," tukasnya.

Kegiatan ini juga menjadi ajang sosialisasi kampus dengan mengajak siswa/siswi untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi, sehingga putra putri Maluku Utara tidak dibodohi dan jangan hanya jadi penonton di negeri sendiri.

"Kita juga ajak para siswa/siswi untuk lanjut studi ke jenjang yang lebih tinggi, biar tidak jadi penonton di negeri sendiri," tutup Jainul.

 (fight)


Reporter: Gibran

BERITA TERKAIT