Home / Berita / Nasional

Pembebasan Lahan Tahap Pertama Pembangunan Bandara Loleo Tidore Seluas 120 Hektar

14 September 2022
Rapat koordinasi pembebasan lahan Bandara Loleo

TIDORE, OT- Masyarakat Kota Tidore Kepulauan sangat mendukung sepenuhnya pembangunan Bandara Loleo, hal ini terbukti saat pembahasan dalam rapat koordinasi tindaklanjut antara Pemerintah Kota Tidore Kepulauan dengan Pemerintah Provinsi Maluku Utara, yang berlangsung di lantai II kediaman Wali Kota Tidore Kepulauan. 

Pertemuan yang dipimpin langsung Wali Kota Tidore Kepulauan Ali Ibrahim dihadiri oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan Abuhari Hamzah, Kepala Biro Hukum Provinsi Malut Darwis Pua, Kaban Litbang Provinsi Malut Mulyadi Wowor, Sekretaris Dinas Perhubungan Provinsi Maluku Utara Alfian Wakanubun, OPD terkait, Lurah, Camat dan Kepala Desa.

Wali Kota Tidore Ali Ibrahim mengatakan, pertemuan ini untuk menindaklanjuti instruksi Gubernur Maluku Utara, untuk mempercepat pembangunan Bandara Loleo, Pemerintah Provinsi Maluku Utara dan Pemerintah Daerah Kota Tidore Kepulauan harus berkolaborasi dan bersinergi.

“Maksud dilakukannya pertemuan ini, atas instruksi Gubernur Maluku Utara, hari ini kita menindaklanjuti, nanti hasil pertemuan ini dilaporkan ke beliau, arahan beliau pembangunan bandara sofifi di loleo itu harus segera dilakukan peletakan batu pertama, untuk mempercepat pembangunan, Pemda Provinsi dengan Pemda Tidore harus berkolaborasi, bersinergi untuk menutaskan pembangunan bandara Sofifi di Loleo,” ucap Ali.

Dia mengatakan, kalau bisa besok alat sudah harus turun untuk membersihkan lokasinya, dan terkait pembebasan lahan, harus buat perencanaan yang matang, agar pembangunan bandara kedepannya berjalan lancar, rencana pembebasan lahan akan dibentuk tim kecil untuk melakukan sosialisasi ke masyarakat pemilik lahan.

“Untuk pembebasan lahan, kita harus membuat perencanaan yang matang, agar pembangunan bandara ini berjalan lancar, kita harus membentuk tim pembebasan lahan,” Imbuhnya.

Sementara, mewakili pemilik lahan, Camat Oba Tengah Junaidy Fabanyo dalam pertemuan tersebut menyarankan kepada Pemerintah Kota Tidore Kepulauan terkait pembebasan lahan nanti, OPD terkait bisa memberikan sosialisasi kepada masyarakat Loleo maupun Akelamo.

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Kelurahan Gurabati Muhammad Abdurahim mengatakan, pada prinsipnya masyarakat Gurabati mendukung pembangunan Bandara Loleo, untuk saat ini sedang menunggu informasi teknis dari Pemda  Tidore dan Pemkot Provinsi.

Lurah Akelamo Hasan Abd Karim dalam kesempatan tersebut juga mengatakan, untuk pembangunan Bandara, masyarakat pemilik lahan di akelamo tidak masalah, masyarakat punya lokasi, dan memang mau buat untuk pengembangan.

Begitu pula, Kepala Desa Aketobololo Sulaiman Din dalam pertemuan tersebut mengatakan, dalam rangka mendukung pembangunan Bandara Loleo, pemilik lahan yang bahkan belum memiliki sertifikat, sekarang sudah membersihkan lahannya, dan menunggu untuk di ukur.

Pertemuan ini menghasilkan kesepakatan bahwa untuk pembebasan lahan tahap pertama akan dibebaskan ±120 hektar dari rencana pembebasan lahan seluas 403 hektar, rencana pembebasan lahan ini juga akan melibatkan Dinas Kehutanan Provinsi Maluku Utara, serta akan dibuatkan Memorandum of Understanding (MoU) dan surat perjanjian untuk masyarakat pemilik lahan.(Rayyan)


Reporter: Rayyan
Editor: Fauzan Azzam

BERITA TERKAIT