TERNATE, OT - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menggelar "media geet up" bertajuk diskusi komunikasi sekaligus kolaborasi bersama media di Maluku Utara dalam pengembangan literasi keuangan, pada Senin (24/11/2025).
Kegiatan yang berlangsung di ruang Tidore Hotel Bela, Kota Ternate, tersebut dihadiri langsung Kepala Perwakilan LPS III Sulawesi, Maluku, Papua (Sulampua) Fuad Zaen, didampingi Deputi Kepala Perwakilan LPS III Sulampua Prayitno Amigoro.
"Forum ini sebagai wadah pertemuan kami LPS di wilayah Sulampua bersama rekan-rekan media. Jadi ini kali pertama kita berjumpa secara official, LPS masuk ke Ternete," ucap Kepala Kantor Perwakilan LPS Wilayah III Sulampua, Fuad Zaen.
Faud menyampaikan pertemuan kali pertama ini yang bertujuan untuk memperkenalkan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di wilayah Samlpua khususnya di Maluku Utara.
"Sejak 2024, LPS membentuk tiga kantor perwakilan di Indonesia, pertama Medan, Surabaya dan wilayah 3 di Makkasar yang mana wilayah ketiga ini meliputi Sulawesi, Maluku, dan Papua. Alhamdulillah, hari ini kami bisa hadir dan sampai ke Ternate. Ini wilayah yang luas, jadi mohon maaf kami baru berkesempatan datang," ungkap Faud.
Dikatakan, banyak masyarakat yang mungkin hanya melihat logo LPS di bank tanpa mengetahui tugas lembaga tersebut. Olehnya itu, Pihaknya mulai aktif turun ke masyarakat di Maluku Utara melalui kegiatan Car Free Day (CFD) dan Media Meet Up, untuk mengenalkan LPS.
LPS lahir berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 tahun 2004 tentang lembaga penjamin simpanan. "Jadi berdasarkan UU yang beroperasi 1 tahun kemudian tepatnya ditanggal 22 September 2025 sehingga tahun ini LPS genap berusia 20 tahun," akunya.
Lebih lanjut, Faud mengatakan, diusia 20 tahun ini ditambah LPS sudah memiliki kantor perwakilan di wilayah Sulampua. Merupakan tugas kami untuk hadir salah satunya di Maluku Utara, kendati demikian kami mengakui luasnya wilayah Sulampua kemudian dengan keterbatasan SDM kami tentu perlu mitra dengan tujuan mengenalkan literasi keuangan.
Olehnya karenanya penting forum diskusi komunikasi serta kolaborasi dalam pengembangan literasi keuangan dikesempatan ini kami mengajak rekan-rekan pers untuk bersama-sama mengedukasi masyarakat. Kalau kampanye nya LPS adalah mendorong masyarakat untuk menyimpan uangnya di Bank. Kenapa, aman di jamin LPS.
"Kalau nanti Bank nya ditutup, bangkrut atau likuidasi oleh LPS simpanan masyarakat itu akan aman. LPS akan mengembalikan 100 persen tanpa dipotong apapun termasuk bunga-bunga nya akan dihitung oleh LPS, jadi jangan khawatir," timpalnya.
Olehnya itu pentingnya literasi keuangan dan pentingnya kita mengedukasi masyarakat, sebab dalam hal ini LPS juga tidak sendiri selain bersama media kita juga berkolaborasi dengan lembaga pemerintah seperti BI, OJK, Kemenkeu dan lain sebagainya. Termasuk pemerintah daerah.
"Jadi mudah-mudahan akan ada kesempatan kita untuk terus mengedukasi masyarakat termasuk mengedukasi masyarakat terkait sikap berhati-hati didalam mengelola keuangan di dalam menjaga keuangannya," harap Faud.
Dia menjelaskan, terkait menjaga keuangan yang dimaksud ialah soal kehilangan saldo di Bank yang tiba-tiba ambil orang atau tiba-tiba lenyap den sebagainya. "Nah pentingnya perihal ini terus diedukasikan kepada masyarakat untuk apa, untuk bersikap hati-hati termasuk investasi dalam bentuk apapun," pungkas Fuad.
(ier)






