Home / Berita / Nasional

Diinisiasi Bank Indonesia Perwakilan Malut, Pemkot Ternate Bersama Kabupaten Bima Jalin Kerjasama Sektor Pengembangan Komuditas Bawang Merah

14 September 2023

TERNATE, OT - Mengatasi permasalahan antara suplai dan demand pada komoditas bawang merah, Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Maluku Utara bersama Pemerintah Kota Ternate menjalin kerja sama dengan Kabupaten Bima di sektor pengembangan komoditas bawang merah.

Langkah tersebut merupakan upaya tindak lanjut dari Program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

Kerjasama antara Pemkot Ternate dengan Pemkab Bima yang digagas Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Maluku Utara itu, ditandai dengan penandatanganan kerja sama antara kedua pemerintah daerah yang dipusatkan di Ruang Rapat Utama Bima Ramah Kantor Bupati Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kamis (14/9/2023).

Wakil Bupati Bima Dahlan M. Nur mewakili Bupati Bima menyampaikan, Kabupaten Bima yang merupakan sentral penghasil bawang merah terbesar di Nusa Tenggara Barat harus bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya, tidak hanya bagi petani bawang merah, tetapi juga kepada masyarakat dan daerah lain.

“Kerja sama antardaerah ini fokus pada penyediaan atau ketersediaan bawang merah. Intinya, untuk memenuhi kebutuhan bawang merah masyarakat,” kata Dahlan.

Dia mengatakan, kerja sama tersebut diharapkan dapat menjadi langkah untuk mengantisipasi kelangkaan sekaligus menjadi solusi atas fluktuatifnya harga bawang merah di pasaran.

Selain penandatangan PKS antar pemerintah, nantinya juga ada perjanjian kerja sama business to business antara para pengusaha di dua daerah tersebut. “Kerja sama ini salah satunya dalam bentuk penyebaran distribusi bawang merah agar penyediaan dan harga tetap stabil,” jelasnya.

Menurut Dahlan, kerja sama ini diharapkan memberikan kontribusi yang secara signifikan dalam memberikan pengaruh bagi penurunan angka inflasi komoditi bawang dengan harga yang bersaing bagi pedagang di kota Ternate, dan disisi lain petani di Bima lebih mampu meningkatkan harga jual bawang merah mereka.

“Nantinya Kabupaten Bima akan kirim 10 sampai 20 ton bawang merah per bulan ke Kota Ternate, baik sebagai konsumsi, tergantung permintaan,” tambahnya.

.

Sementara itu, Wali Kota Ternate yang diwakili Asisten Bidang Ekonomi, Anwar Hasim mengatakan, kehadiran Pemkot Ternate adalah membangun kerja sama antar daerah dalam pengendalian inflasi, ketersedian pasokan, dan menjaga rantai distribusi 

"Dengan demikian masalah ketersedian pasokan dan kelancaran distribusi kota Ternate senantiasa selalu dijaga karena hubungan kerja sama ini sangat strategis antara kota Ternate untuk peningkatan kesejahteraan petani dan pedagang, dan agar ke depan bisa lebih ditingkatkan," harapnya.

Anwar atas nama Pemerintah Kota Ternate juga menyampaikan apresiasi, penghargaan dan ucapan terima kasih kepada pihak Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Maluku Utara yang telah menginisiasi kerjasama ini.

"Sebagai mitra strategis, kami sampaikan apresiasi atas kerjasama ini, mudah-mudahan kerja sama ini dapat memberi dampak positif bagi petani, masyarakat dan pemerintah baik di Ternate maupun di Bima," sebut Anwar mengutip sambutan Wali Kota.

Sebagaimana diketahui, kerjasama ini didasari pada mahalnya harga bawang merah karena pada umumnya petani bawang merah tidak langsung menjual bawang merah produksinya secara langsung ke konsumen.

Hal ini disebabkan oleh keterbatasan akses dan fasilitas yang dimiliki. Untuk menangani masalah tersebut petani cenderung menjual hasil pertaniannya kepada pedagang pengepul dimana harga diatur oleh pedagang tersebut, sehingga harga yang diterima petani cenderung rendah dan merugikan.

 (mg_ot)


Reporter: Magang
Editor: Redaksi

BERITA TERKAIT