Home / Pariwisata / Kuliner

Atraksi ''Bahalo Sagu'' Warnai Festival Kampung Pesisir di Halmahera

28 Oktober 2020
Warga Desa Samo saat memperagakan cara pembuatan sagu secara tradisional

HALSEL, OT - Festival Kampung Pesisir di Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), menjadi kesempatan bagi warga Desa Samo, Kecamatan Gane Barat Utara, untuk mengenalkan cara tradisional menyiapkan kebutuhan pangan para leluhur di masa silam.

Pada zaman itu, masyarakat mencukupi kebutuhan pangan dengan mengkonsumsi "Pupeda", yang menjadi ciri khas orang timur Indonesia, untuk itu maka perlu diketahui bagaiman proses pembuatan pupeda ini.

Salah seorang warga, Nyong menyampaikan cara pengelolaan sagu atau disebut dengan "bahalo sagu"

Mula-mula, pokok sagu diambil dari pohon sagu yang berusia 15 tahun, kemudian ditebang, lalu dileburkan menggunakan alat pukul yang terbuat dari bambu yag disebut dengan Ngongalo (alat pemukul pokok sagu-red), selanjutnya hasil itu dipindahkan ke tempat penyaringan.

Kata Nyong, tidak itu saja, tempat pengelolaan sari tepung sagu ini juga terbuat dari papan yang disebut Ngoti kemudian setelah itu, sari sagu itu ditampung di dalam daun rumbia yang dianyam membentuk seperti ember yang disebut dengan tumang.

Hal yang diperagakan masyarakat, sebagai bagian dari simbol mengolah pangan lokal secara tradisional, yang kini sudah mulai ditinggalkan warga.

Misalnya, untuk bahalo sagu di beberapa tempat di Maluku Utara (Malut) tidak lagi menggunakan Ngongalo tetapi menggunakan mesin untuk menggiling.

"Rata-rata masyarakat sudah menggunakan mesin, untuk menggiling pokok sagu. Jadi kami menggunakan alat-alat tradisional ini untuk menunjukkan alat-alat pengelolaan sagu yang sudah mulai hilang ini,” ujar Nyong.

Cara mengolah sagu secara tradisional Desa Samo, sudah lama ditinggalkan. Padahal menurut masyarakat dari sisi rasa tepung sagu, yang dipukul dengan alat tradisional dan mesin sangat berbeda.

Selain itu, pembuatan dengan cara tradisional, selain memiliki rasa yang beda, juga terjalin kebersamaan dan tradisi gotong royong lebih terasa.  (ier)


Reporter: Irfansyah

BERITA TERKAIT