Home / Advertorial / Kotaku

Wali Kota Ternate : Penataan Kawasan Dilakukan Secara Bertahap dan Terukur

29 Juni 2023
Wali Kota Ternate, M Tauhid Soleman

TERNATE, OT - Pemerintah Kota Ternate dibawah kepemimpinan M Tauhid Soleman terus berupaya untuk mengentaskan kawasan-kawasan kumuh di Kota Ternate.

Salah satu upaya yang disupport pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR adalah program kegiatan DAK tematik perumahan kumuh di Kota Ternate.

"Beberapa waktu lalu, Kota Ternate mendapat penghargaan berskala nasional dari Kementerian PUPR dalam program KotaKu di Kelurahan Jambula, Kecamatan Pulau Ternate," kata Wali Kota baru-baru ini di Ternate.

Dalam satu dekade terakhir, titik kumuh di Kota Ternate tersebar dari kawasan pesisir selatan hingga arah utara, "alhamdulillah dengan berbagai program pemerintah termasuk kegiatan DAK tematik perumahan, tiitik kumuh di Kota Ternate mulai berkurang," kata Wali Kota.

Menurutnya, upaya pengentasan kawasan kumuh di Kota Ternate terus dilakukan pemerintah meski membutuhkan biaya dan waktu yang cukup panjang.

"Pengentasan kawasan kumuh Makassar Timur membutuhkan waktu kurang lebih 8 tahun. Memang, untuk mengatasi kawasan kumuh membutuhkan waktu karena analisa SWOT di Makassar Timur itu daerah yang dekat dengan pusat ekonomi sehingga antara persoalan kumuh, persoalan kemiskinan dan tata ruang tumpang tindih yang berujung pada masalah sosial," ungkap Wali Kota.

Meski demikian, lanjut Wali Kota, dengan komitmen, Pemerintah Kota Ternate mulai berupaya menata kawasan tersebut dan membutuhkan waktu selama kurang lebih 8 tahun untuk menyelesaikan persoalan di Makassar Tinur.

"itu pun belum selesai, karena ada persoalan lagi yang harus kita lakukan. Pertama sarana dan prasara yang dibangun harus dijaga oleh masyarakat, kemudian persoalan prilaku hidup, kebiasaan yang butuh upaya pemberdayaan. Kalau bicara tentang kemiskinan, maka kemiskinan ada kaitan dengan kumuh inilah yang menjadi persialan untuk mengurangi masalah kawasan kumuh," terang mantan Sekda Kota Ternate itu.

Orang nomor satu di jajaran Pemerintah Kota Ternate itu berharap, berbagai persoalan dan kendala saat melakukan penataan kawasan Makassar Timur, tidak terjadi di Salero dan Kasturian yang menjadi lokus penataan kawasan pesisir.

"Beberapa waktu lalu, saya melakukan kegiatan "bacarita kampong" di Salero saya tekankan, masalah di Kampung Makassar jagan lagi terjadi di Selro dan Kasturian, karena butuh waktu untuk melakukan perbaikan," sebut Wali Kota.

Dia menambahkan, pekerjaan penataan kawasan kumuh di Kota Ternate, harus dilakukan dengan konsep, sehingga progres pekerjaan dan capaian dapat diukur, "tidak bisa dengan sistim tiba saat, tiba akal, gali sana, tutup sini, saya pengalaman sebagai birokrasi maka saya belerja harus sesuai dengan panduan, tidak boleh tambal sulam," tegas Wali Kota.

Menurutnya, seluruh program dan kegiatan pemerintah harus sesuai perencanaan yang matang, sehingga hasil yang dicapai juga maksimal.

Pemkot Ternate, lanjut Wali Kota telah berkomitmen untuk melakukan penataan secara bertahap mulai dari kawasan pesisir di selatan hingga utara, "khususnya kawasan pantai harus ditata sehingga mapping Ternate sebagai kota pantai terbentuk

"Mudah-mudahan, dengan berbagai program penataan, Kota Tetnate semakin bagus, namun ada pekerjaan rumah yang menjadi tanggung jawab bersama," tukasnya.

"Yang menjadi PR kita semua adalah, sarana prasara yang telah dibangun harus tetap dijaga, harus ada tanggung jawab bersama, harus ada komitmen bersama seluruh elemen teruma masyarakat untuk bersama-sama membangun dengan konsep kolaborasi, permberdayaan sehingga kita berharap, persoalan sampah, air bersih dan lingkungan tidak lagi menjadi persoalan yang krisial di masa-masa yang akan datang," pesan Wali Kota seraya menyebut seluruh program dibuat semata-mata untuk kepentingan masyarakat Kota Ternate.

 (fight)


Reporter: Gibran
Editor: Redaksi

BERITA TERKAIT