TIDORE, OT- Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Tidore Kepulauan resmi menyelenggarakan Konferensi Cabang (Konfercab) ke-II pada Sabtu (20/12/2025). Bertempat di Aula SMK Negeri 1 Kota Tidore Kepulauan, agenda besar ini mengusung tema strategis “Meneguhkan Eksistensi NU dalam Membangun Peradaban Dunia”.
Konfercab ini bukan sekadar seremoni, melainkan forum tertinggi organisasi NU di tingkat cabang untuk memilih nakhoda baru serta merumuskan langkah-langkah strategis dalam pelayanan jamaah dan jam’iyah selama masa khidmat lima tahun ke depan.
Ketua Panitia Pelaksana Konfercab II PCNU Kota Tidore Kepulauan Jafar Noh Idrus dalam laporannya menegaskan, bahwa Konfercab merupakan amanat organisasi yang diatur secara ketat dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Lebih dari itu, ia memandang Konfercab sebagai ruang kontemplasi bagi warga NU di Tidore Kepulauan.
“Konferensi ini adalah ajang silaturahmi sekaligus momentum penting untuk konsolidasi warga Nahdliyin. Kita perlu melakukan refleksi dan menyatukan visi guna membangun peradaban yang lebih maju,” ujar Jafar.
Ketua Panitia berharap, melalui konsolidasi yang solid, NU di Kota Tidore Kepulauan mampu menjawab tantangan zaman yang semakin dinamis, sekaligus terus memberikan kontribusi nyata bagi kehidupan sosial dan keagamaan masyarakat.
Konfercab II PCNU Kota Tidore Kepulauan turut dihadiri Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Maluku Utara, Kiai Amar Manaf. Dalam arahannya, Kiai Amar menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara kemajuan zaman dengan akar tradisi yang menjadi jati diri NU.
Menurutnya, peradaban yang dibangun NU adalah peradaban yang tetap berpijak pada nilai-nilai agama dan tradisi luhur. Ia juga menegaskan bahwa kepemimpinan NU harus bersifat mengayomi, layaknya orang tua yang membimbing dan merangkul seluruh badan otonom (Banom) di bawah naungannya.
“Peradaban yang kita inginkan adalah peradaban yang tetap mempertahankan nilai-nilai tradisi dan agama. Saya berharap Konfercab ini melahirkan pemimpin yang siap berkhidmat secara tulus untuk umat dan bangsa,” tegas Kiai Amar saat menutup sambutannya.
Sementara itu, Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Tidore Kepulauan terpilih periode 2026- 2030 Syafruddin Karim kepada sejumlah awak media menyampaikan, penetapan dirinya sebagai ketua dilakukan melalui kesepakatan bersama forum Konfercab, sesuai dengan tradisi organisasi NU yang mengedepankan musyawarah mufakat.
Dalam musyawarah tersebut, terdapat tiga bakal calon yang mengemuka, yakni Kiai An'im Fatohna Djabir, Amir Abdullah, dan Syafruddin Karim. Namun seluruh peserta Konfercab sepakat menyerahkan amanah kepemimpinan kepada Syafruddin Karim untuk melanjutkan roda organisasi PCNU Kota Tidore Kepulauan.
“Sebagaimana tradisi NU, proses awal adalah musyawarah mufakat. Karena telah tercapai kesepakatan bersama, maka tidak perlu dilanjutkan ke tahap pemilihan,” ujar Syafruddin Karim.
Dia menyampaikan, bahwa NU telah hadir di Kota Tidore Kepulauan sejak sekitar tahun 2014–2015 dan telah banyak melakukan sosialisasi serta pembinaan keagamaan kepada masyarakat. Oleh karena itu, dirinya berkomitmen melanjutkan perjuangan kepengurusan sebelumnya yang dipimpin Ustaz Anin Patahnanda, sekaligus menyempurnakan program-program yang telah berjalan.
“Hal- hal baik yang telah dilakukan pengurus sebelumnya akan kami lanjutkan, sementara yang masih kurang akan kami perbaiki agar NU semakin eksis dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ungkapnya.
Ke depan, Syafruddin Karim menekankan pentingnya sinergi antara pengurus cabang, badan otonom (Banom) NU, serta seluruh pemangku kepentingan. Ia juga menyoroti tantangan sosial-keagamaan, khususnya yang dihadapi generasi muda saat ini.
“Fenomena pergaulan bebas dan degradasi moral menjadi perhatian serius. Ke depan, kami merancang program turun langsung ke sekolah-sekolah dengan menggandeng Kementerian Agama, guna mensosialisasikan bahaya pergaulan bebas serta memperkuat pemahaman keagamaan,” jelasnya.
Selain menjabat sebagai Ketua PCNU Kota Tidore Kepulauan, Syafruddin Karim juga merupakan Kepala KUA Kecamatan Oba Utara, sehingga dinilai memiliki pemahaman yang kuat terhadap kondisi sosial dan keagamaan masyarakat.
Di akhir pernyataannya, dia mengajak seluruh kader NU untuk bersatu dan saling menguatkan demi kemajuan organisasi.
“Mari kita bergandengan tangan, saling mengisi kekurangan, dan membangun koordinasi yang baik agar seluruh program NU dapat berjalan sesuai rencana,” pungkasnya.
Dalam Konfercab II PCNU Kota Tidore Kepulauan tersebut juga disepakati bahwa posisi sekretaris tetap diemban oleh sekretaris sebelumnya Karim Rabo , sementara jabatan penasehat dipercayakan kepada Ustaz Ustadz H. Saleh Yasin. Adapun susunan lengkap kepengurusan PCNU Kota Tidore Kepulauan akan diumumkan pada tahap selanjutnya.
(Rayyan)







