TERNATE, OT - Komitmen Wali Kota Ternate, Dr M Tauhid Soleman untuk menekan angka stunting melalui 8 aksi konvergensi mendapat apresiasi dari Pemerintah Provinsi Maluku Utara.

Melalui penilaian kinerja 8 aksi konvergensi penurunan stunting, Dinas Kesehatan Kota Ternate berhasil meraih peringkat kedua atas penilaian kinerja 8 aksi konvergensi penurunan angka stunting tahun 2023 se-Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku Utara. 

Kepala Dinas Kesehatan Kota Ternate, dr Fathiyah Suma mengatakan, penilain kinerja 8 aksi konvergensi penurunan angka stunting, merupakan upaya perbaikan kinerja oleh tim percepatan stunting Kota Ternate bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemerintah Kota Ternate.

Meski berhasil meraih peringkat kedua dalam upaya penurunan angka stunting, dr Fathiyah berharap, kolaborasi lintas sektor harus terus ditingkatkan termasuk rencana program dan penyiapan data.

“Namun masih banyak hal yang harus dilakukan dalam berkolaborasi dengan lintas sektor, terutama pada aspek penyiapan data dan kemudian perencanaan program kegiatan yang harus ditingkatkan lagi,” ungkap dr Fathiyah.

Menurut dr Fathiyah, hal yang paling utama untuk menekan angka stunting adalah kolaborasi dan komitmen Pemkot Ternate melalui pendekatan kerja-kerja dari OPD tekhnis. "Angka ini bukan substansi yang harus dibahas tetapi harus dilihat pada aspek sejauh mana komitmen Pemkot Ternate melalui pendekatan kerja dari OPD-OPD teknis," ungkap dr Fathiyah.

Fathiyah berharap pada tahun 2024 ini, penurunan angka stunting di Kota Ternate ditargetkan 14 persen, sehingga perlunya ada sinergi dalam kerja Dinas Kesehatan Ternate. “Sudah pasti sinergitas harus ditingkatkan lagi agar kedepannya lebih baik,” pungkas dr Fathiyah.

Berdasarkan prevalensi angka stunting pada tahun 2022 berada pada angka 17,1 persen dan pada tahun 2023 berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) naik di angka 21 persen.

 (fight)