BOGOR OT - Kota Bogor mengalami lonjakan kasus Covid-19 dalam sepekan terakhir.
“Data menunjukan, Kota Bogor harus siaga menanggapi data tren Covid-19 yang sangat serius,” kata Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bogor, Bima Arya saat konferensi pers di RSUD Kota Bogor.
Menurut dia, Kota Bogor harus melakukan langkah-langkah cepat dan antisipasi terhadap varian baru Covid-19 yang sudah masuk ke Jakarta.
“Kota Bogor harus melakukan langkah cepat, karena konektivitas Jakarta dengan Bogor sangat erat,” katanya.
Selain itu, Bima Arya meminta kepada warga Kota Bogor agar mengurangi mobilitas. Jika tidak ada kepentingan yang penting kecuali terkait dengan tugas atau pekerjaan, maka sebaiknya menahan diri keluar rumah.
“Karena data menunjukan mobilitas ini sangat berbanding lurus dengan lonjakan kasus positif,” tegasnya.
Untuk akhir pekan, ia juga meminta kepada warga Kota Bogor untuk tidak berwisata dan warga diluar Kota Bogor agar menahan diri.
Khusus untuk pendidikan tatap muka sementara dihentikan simulasinya sampai dengan waktu yang ditentukan kemudian. Hal ini mengantisipasi beberapa klaster yang timbul dari lembaga pendidikan.
Bima Arya juga kembali mewanti-wanti agar seluruh lembaga pendidikan yang akan menyelenggarakan tatap muka atau siswa-siswinya berasal dari luar kota agar tidak menggelar pembelajaran tatap muka.
“Apabila ada gejala segera koordinasi dengan Satgas Covid-19 Kota Bogor,” tuturnya.
Secara akumulatif dari data Satgas Covid-19 Kota Bogor hingga Selasa, 15 Juni 2021, total ada 16.852 kasus positif di Kota Bogor.
Dengan 756 kasus yang masih aktif dan sedang menjalani perawatan. Sementara di luar itu, ada 15.828 kasus sembuh dan 268 kasus meninggal dunia.(@by)