TERNATE, OT - Deflin Adi Prayoga (33) merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ditempatkan di Kota Ternate. Pria yang akrab disapa Deflin tersebut telah menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN KIS) sejak tahun 2016 silam.
Selama menjadi peserta JKN-KIS, Deflin merasakan manfaat yang diberikan oleh program ini. Salah satunya adalah kartu KIS yang dimilikinya dapat digunakan di manapun dan kapanpun selama mengikuti prosedur yang ada.
“Awalnya saya berfikir kartu ini hanya dapat digunakan di tempat domisili saya di Jakarta, tetapi sejak saya menetap di Ternate ternyata kartu ini bisa digunakan juga disini. Saya hanya perlu merubah fasilitas kesehatan tempat saya terdaftar untuk bisa dilayani di Ternate, prosesnya juga tidak lama apalagi sekarang sudah ada Mobile JKN, untuk merubah data cukup mengakses melalui handphone,” jelas Deflin, belum lama ini.
Deflin juga menambahkan saat ia sedang bertugas di wilayah Halmahera Utara, tiba-tiba ia merasakan kondisi tubuh drop sehingga perlu melakukan pengobatan dengan segera, maka ia memutuskan untuk berobat di salah satu fasilitas kesehatan di wilayah Halmahera Utara dengan menggunakan Kartu KIS yang ia miliki.
“Ternyata pada saat itu kartu yang saya miliki bisa dipergunakan di Halmahera Utara saat saya sakit ketika bertugas, jadi tidak perlu khawatir untuk bertugas ke luar kota jika membawa kartu KIS ini karena ketika sakit datang kita bisa berobat tanpa mengeluarkan biaya,” kata Deflin.
Selama menggunakan Kartu KIS untuk berobat, Deflin mengaku tidak pernah mendapat kesulitan atau hambatan karena ia selalu mengikuti prosedur yang ada. Ia juga mengatakan selama menggunakan Kartu KIS untuk berobat, ia merasa tidak pernah dibeda-bedakan dengan pasien lain, baik pasien JKN-KIS maupun pasien umum.
Sebelum menutup perjumpaannya dengan tim Jamkesnews yang bertandang kerumahnya, Deflin menyampaikan harapannya untuk program JKN KIS agar lebih baik lagi dalam memberikan pelayanan kepada peserta.
“Meskipun sudah sangat baik tapi tetap harus ada peningkatan di beberapa sektor, salah satunya adalah jam pelayanan di fasilitas kesehatan tingkat pertama, karena jumlah peserta yang bertambah seharusnya jam pelayanan fasilitas kesehatan tingkat pertama harus ditambah agar tidak ada penumpukkan pasien,” ujar pria kelahiran Jakarta menutup perjumpaan dengan Jamkesnews. (thy)