TERNATE, OT - Tim Pengabdian Masyarakat (TPM) Poltekes Kemenkes Ternate melakukan kegiatan pengabdian masyarakat dengan tema sentrak "Pemberdayaan Kader Posbindu PTM Sebagai Upaya Deteksi Dini Pneumonia Pada Balita di Kelurahan Takome Kecamatan Ternate Barat, Kota Ternate.
Sebagaimana diketahui, pneumonia masih menjadi salah satu penyebab kematian pada anak balita terbesar di dunia. Tahun 2019 diperkirakan 740.180 anak dibawah lima tahun (balita) meninggal karena pneumonia dan mencapai 14% dari kematian anak balita.
Indonesia sebagai negara berkembang menjadi salah satu dari lima belas negara dengan angka kematian balita tertinggi akibat pneumonia
Upaya peningkatan kesehatan masyarakat melalui tindakan promotive dan preventif membutuhkan adanya keterampilan dari keluarga yang akan melakukan deteksi dini kondisi penyakit yang diderita keluarganya.
Permasalahannya kader kesehatan belum mendapat pengetahuan dan pelatihan terkait deteksi dini pneumonia pada anak. Kader kesehatan hanya melakukan tugas rutin pada posyandu dan jarang mendatangi dan melakukan penyuluhan pada keluarga dengan anak balita jika terdeteksi penyakit pneumonia. Kader juga hanya mengandalkan petugas kesehatan.
Fadila Abdullah, salah satu tim pengabdian masyarakat Poltekes Kemenkes RI menyampaikan, di kelurahan Takome, terdapat kader kesehatan yang aktif dalam kegiatan posyandu, namun jarang terpapar dengan kegiatan sosialisasi dan pelatihan untuk mendeteksi pnumonia pada anak.
Menurutnya, kader posyandu merupakan perpanjangan tangan petugas kesehatan dalam hal membantu masyarakat sebagai upaya promotif dan preventif dalam menangani penyakit yang dialami warga, khususnya deteksi pneumonia pada anak.
"Berdasarkan hal tersebut, maka diadakan optimalisasi peran kader dalam deteksi dini dan edukasi tentang pneumonia termasuk menyadarkan masyarakat tentang bahaya asap rokok terhadap kesehatan balita," kata Fadila.
Sementara Nuzliaty T Djama menambahkan, kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pelayanan sasaran mitra tentang penyakit pneumonia pada balita dengan membentuk "Anak bebas asap” melalui POSBINDU PTM
"Selain itu, untuk meningkatkan pengetahuan dan pelayanan sasaran mitra tentang deteksi dini dalam penanganan penyakit pneumonia pada balita," tutur Nuzliaty.
Tujuan khusus kegiatan ini, lanjut dia, untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader kesehatan dan petugas kesehatan tentang pole hidup sehat dengan lingkungan sehat bebas asap untuk mencegah dan mengendalikan PTM sehingga meningkatkan peran kader sebagai perpanjangan tangan puskesmas.
Program ini diharapkan dapat membantu program Kesehatan dalam pencegahan dan pengendalian PTM/PM melalui peningkatan pengetahuan dan pelayanan sasaran mitra tentang Skrining pencegahan dan pengendalian Penyakit Tidak Menular maupun menular terkhusus pneumonia pada anak.
"POSBINDU PTM sebagai Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM) dengan pembentukan “anak bebas Asap” sehingga dapat mendukung program pemerintah dalam pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya," tukasnya.
Tin pengabdian maayarakat lainnya, Imam Cahyo Murwidi menambahkan, kondisi yang ditemui dalam program ini, masih kurangnya data target capaian tentang pengendalian PTM di wilayah kerja Puskesmas Sulamadaha khususnya pada anak, karena masih kurangnya pelayanan skrining terkait PTM/PM pada anak.
"Kemudian, masih rendahnya tingkat pengetahun kader dalam sistem pelaporan Posbindu PTM sehingga pelaporan masih menghandalkan tenaga kesehatan di Puskesmas," tutur Imam.
Selain itu lanjut dia, kader posbindu belum aktif dan hanya mengandalkan pada petugas kesehatan yang bertugas di kelurahan takome serta Peran posbindu di kelurahan takome belum.
Kegiatan ini berhasil membentuk “kader Posbindu PTM ” di Kelurahan Takome, dengan indikator target capaian pengabdian masyarakat
- Sudah terbentuk kader POSBINDU PTM dan mengoptimalkan kader yang ada di kelurahan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader dalam melalukan penyuluhan pada keluarga dalam mendeteksi pneumonia pada balita.
- Terjadi peningkatan pengetahuan dan ketrampilan sasaran mitra ( kader dan ibu PKK) tentang deteksi pneumonia pada keluarga dengan anak balita menjadi 100%.
- Tercapainya peningkatan ketrampilan kelompok kader dalam melakukan demonstrasi menyuluh pada keluarga sebagai role model dalam masyarakat dari 20% menjadi 100%.
Pembentukan kader Posbindu PTM di kelurahan Takome, dimulai dengan koordinasi dan kesepakatan dengan Mitra pelaksana Kepala kelurahan Takome.
Pembentukan kader posbindu ini merupakan bentuk komitmen Mitra pelaksana kelompok kader peduli PTM. Kelompok kader ini bertanggung jawab dalam melakukan deteksi dini PTM khususnya pneumonia dan memfasilitasi dalam rujukan ke Fasyankes terdekat untuk mendapatkan pelayanan, tindakan dan pengobatan.
Jumlah kader dan ibu PKK yang terlibat sebanyak 30 orang, dan diikuti oleh pemegang program PTM juga bidan kelurahan.
Mitra sasaran berkomitmen untuk meneruskan dan mengoptimalkan kembali Posbindu PTM.
Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari itu juga telah mengukuhkan kader Posbindu PTM dan penyerahan investasi kepada mitra pelaksana.
Dari hasil Pengukuran tingkat Pengetahuan dan Ketrampilan Kader tentang Deteksi Dini Pneumonia Pada Balita yang dilakukan dengan metoda prepost-test diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa perbandingan nilai terendah, tertinggi dan rata – rata pengetahuan sebelum diberikan edukasi tentang skrining deteksi dini pneumonia pada balita hasil pretest nilai minimum 30 dan maximum 60, median 44 dan rata rata 45.37.
Setelah berikan edukasi dan dilakukan post test terdapat peningkatan nilai minimum menjadi 75 dan maximum 100 dengan median 86 dan rata – rata 87.4 dengan kata lain ada peningkatan pengetahuan dan ketrampilan kader tentang deteksi dini Pneumonia.
(mg_ot)