TERNATE, OT- Penyidik Satreskrim Polres Ternate mulai melakukan penyelidikan kasus dugaan penganiayaan terhadap Sahril Ramadan alias Ai (28) beberapa waktu lalu.
Korban yang diketahui merupakan anak dari Jamian Kolengsusu Ketua DPC Partai Gerindra Kota Ternate itu mendapatkan tindakan kekerasan oleh pelaku yang belakangan ini terungkap bernama Milton Rumra Salamon alias (Jamil).
Amatan indotimur.com sore tadi, Rabu (6/3/2024) sekira pukul 16:30 WIT penyidik Satreskrim Polres Ternate melakukan pemanggilan terhadap saksi-saksi atas kasus tersebut. Termasuk korban Ai (28).
Usai memberikan keterangan, saksi I membeberkan perihal pemanggilan penyidik untuk dimintai keterangan atas insiden pemukulan terhadap korban Ai (28) di Sekretariat DPD Partai Gerindra.
Menurut Saksi I, pemukulan terhadap korban itu lebih dari satu pelaku, termasuk sejumlah oknum pengurus partai Gerindra Maluku Utara mereka diantaranya mantan ketua DPC, AYS dan SA.
"Yang pukul korban bukan cuma hanya Jamil tapi AYS dan SA juga ikut serta," ungkapnya.
Dia memastikan, apa yang disampaikan kepada pihak kepolisian memang benar adanya sebab usai insiden itu berlalu para pelaku yang disebutkan diatas mengakui perbuatan mereka dengan alasan karena korban melawan. Padahal, faktanya tidak seperti itu.
"Jadi setalah mereka pukul dengan gembiranya oknum-oknum ini cerita apa yang sudah mereka perbuat," sebutnya.
BERITA TERKAIT: Tolak Disuruh Beli Rokok, Anak Ketua DPC Partai Gerindra Kota Ternate Dihajar Pria Tak Dikenal
BACA JUGA: Anak Jadi Korban Penganiayaan, Ketua DPC Gerindra Kota Ternate Minta Polisi Segera Tangkap Pelaku
Ditempat yang sama saksi II menuturkan, secara terang-terangan pelaku pemukulan bukan hanya Jamil tapi mantan Ketua DPC Gerindra Kota Ternate, AYS dan SA
"Usai rapat saya duduk bersebelahan dengan SA yang saat itu sambil memijat telapak tangan lalu ada yang tanya tangan so bkiapa (kenapa?), ceh tadi anak talalu apa kong kita coba sadiki (tidak tadi Ay bikin gaduh jadi pukul dia)," kata Saksi mengutip percakapan AS.
Dia berujar, informasi itu yang coba iya tangkap dari perbincangan mereka. AYS juga terang-terangan mengatakan anak-anak (korban-red) ini terlalu keras kepala jadi mesti pukul.
"Memang saya tidak secara langsung liat karena dalam posisi melerai. Tapi memang ada pengakuan AYS dan SA disitu," tandasnya.
(ier)