TERNATE, OT - Dilaporkan ke Polisi lantaran diduga menggelapkan uang sumbangan pria berinisial MF alias Fauji membantah telah melakukan penipuan dan penggelapan uang sebesar Rp 10 juta dari Pemkot Ternate melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora).
Seperti diberitakan sebelumnya, kasus penggelapan dana yang menyeret MF itu terungkap dari laporan salah satu pemuda Kelurahan Fitu, Ternate Selatan, Kota Ternate atas nama Agung Karman yang juga merupakan Ketua Panitia IP2F CUP 2023.
Menanggapi laporan itu, Fauji memberikan klarifikasi melalui indotimur.com pada Sabtu (20/5/2023) melalui aplikasi perpesanan.
Dalam klarifikasi yang dikirim melalui aplikasi WhatsApp, Fauji mengaku telah memberikan keterangan kepada pihak panitia di salah satu rumah ketua pemuda setempat.
"Saya ingin menanggapi terkait masalah ini dimana masalah ini, sebelumnya sudah di klarifikasi disalah satu rumah ketua pemuda Kelurahan Fitu," tulis Fauji dalam keterangannya.
Dia menjelaskan, pada saat itu dirinya sudah menjelaskan bahwa uang yang diberikan oleh Walikota Ternate kepada panitia bola lewat komunikasi yang dilakukan itu benar sebesar Rp.10 juta.
Fauji juga mengaku, telah menyampaikan ke pihak panitia dan pemuda bahwa uang sebesar Rp,10 juta iti berasal dari Wali Kota sebesar Rp,2 juta sedangkan sisanya 8 juta berasal dari sumbangan Sekda Halbar Syahril Abdul Rajak.
Fauji mengaku, penyampaikan bahwa uang 8 juta dari Sekda Halbar yang akrab disapa Ko'Il merupakan inisiatifnya sendiri, padahal uang sebesar Rp,10 juta itu merupakan bantuan Pemkot Ternate yang diserahkan melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora).
"Seperti yang sudah disampaikan pada waktu itu di rumah ketua pemuda bahwa ini adalah inisiatifnya sendiri agar memberikan uang Rp 8 juta milik walikota atas nama Sekda Halbar.
BERITA TERKAIT:Diduga Gelapkan Uang Sumbangan Pemkot Rp 10 Juta, Pria di Ternate Dipolisikan
Fauji mengaku diminta oleh pihak panitia (Agung) untuk membantu panitai mencarikan dana kegiatan. "Saya diminta bantu oleh saudara Agung (pelapor) untuk bantu mereka cari dana supaya mereka dapat sedikit uang diakhir pertandingan," ungkap Fauji.
Saat itu, dia juga menyampaikan bersedia membantu dengan caranya sendiri untuk membantu panitia agar mendapatkan uang dari beberapa rekanan yang dikenalnya.
Fauji menambahkan, dia kemudian berkomunikasi dengan Sekda Halbar, Syahril Abd Rajak dan bersepakat bahwa apabila setelah penutupan, baru ada babtuan tambahan sebesar Rp,8 juta.
"Beliau berjani setelah selesai melaksanakan penutupan kegiatan bola barulah beliau memberikan uang yang beliau janjikan sebesar Rp 8 juta pada panitia bola lewat komunikasi saya dengan dengan beliau pada waktu itu," terangnya.
Lanjutnya, saat itu, beliau (Syahril) sampaikan insyaallah selesai dari acara penutupan akan berikan. "Nah, beliau belum juga memberikan uang tersebut. Kemudian isu sudah menyebar bahwa saya terima uang itu Rp 12 juta bukan Rp 10 juta," tulisnya.
Fauji menyebut, bahwasanya isu ini didapat dari ketua panitia juga pada waktu itu disampaikan kepadanya lewat Whatsapp. Dari situ lanjut Fauji, langsung mempertanyakan ke pihak yang terkait dalam hal ini adalah pihak-pihak yang disebutkan oleh ketua panitia bola bahwa dirinya sudah terima uang sebesar Rp 12 juta.
Kemudian, ketika dikonfirmasi ke yang bersangkutan dan yang bersangkutan sampaikan coba tanya ke ketua panitia, isu ini berubah terkait saya sudah menerima uang Rp 12 juta, ketika saya dipanggil dan diminta menjelaskan terkait uang dari Wali Kota di rumah ketua pemuda Fitu sontak nominal uang berubah menjadi Rp 10 juta.
"Karena saya sudah sampaikan klarifikasi saya dirumah ketua pemuda Fitu pada waktu itu," aku Fauji.
Menurutnya, terkait dengan laporan ini sekali lagi dirinya sampaikan dan mempertegas bahwa itu tidak benar sebagai mana yang dituduhkan.
Meski demikian, dia mengaku bantuan sebesar Rp,10 juta dari Wali Kota untuk panitia disebutkan hanya Rp,2 juta sedangkan sisanya Ro,8 juta merupakan bantuan dari Sekda Halbar.
Dia menuturkan, terkait dengan laporan ini dirinya tidak akan mundur sedikitpun, dan akan melakukan pembelaan dengan melaporkan balik saudara Agung Karman. Bila mana laporan terhadapnya ini tidak terbukti sebagaimana yang dituduhkan bahwa saya melakukan tindakan penggelapan uang.
"Saya bersama kuasa hukum akan ambil langkah tegas karena secara tidak langsung ini dilaporkan pada saat momentum pesta demokrasi yang mana saya adalah calon anggota DPRD kota Ternate," urainya.
"Secara tidak langsung menurut saya ini adalah tindakan pembunuhan karakter saya dan menghalangi saya pada pencalonan ini," tambahnya.
Dalam keterangannya, Fauji juga menambahkan bahwa sehari sebelum adanya laporan ini di Polres Ternate. Agung (pelapor) ini hadir dirumah salah satu calon anggota DPRD bersama dengan pendukung dari salah satu calon anggota DPRD kota juga di Fitu dari partai Nasdem mereka melakukan pertemuan dan pembahasan terkait surat yang akan diajukan ke polres sebagai dasar laporan mereka untuk bagaimana menjegal saya agar tidak lagi mencalonkan diri sebagai salah satu calon anggota DPRD Kota Ternate.
Bersamaan pada malam itu juga, lanjut Fauji sehari sebelum laporan ini disampaikan ke Polres, dirinya sudah diinfokan oleh rekan-rekannya yang ada dalam pembahasan itu bahwa akan dilaporkan ke pihak aparat penegak hukum.
"Ketika saya mengetahui rencana jahat ini saya merasa lucu dan sangat di sayangkan sekali ketika saya mengetahui hal ini sudah di desain oleh salah satu calon anggota DPR Provinsi," katanya.
Dikatakan MF, dan kemudian pada hari Kamis 18 Mei kemarin dia selaku terlapor sudah memenuhi panggilan penyidik untuk diminta menjelaskan terkait laporan mereka yang menuduh menggelapkan uang yang diberikan oleh Walikota. Disitu juga sudah dijelaskan sebagaimana yang dituduhkan kepadanya secara jelas di Polres Ternate.
"Nah, pada kesempatan ini juga saya ingin tambahkan sedikit lagi terkait dengan laporan saudara Agung Karman ini. Saya sudah siapkan pengacara atau kuasa hukum saya untuk mendampingi saya melakukan pelaporan balik saudara Agung Karman dan juga ada beberapa orang yang juga ikut menyebar-nyebarkan berita tidak benar ini dibeberapa media sosial maupun di grup-grup Facebook," beber MF.
Dia menegaskan, akan lakukan tindakan tegas kepada rekan-rekan yang bersangkutan, serta mempertegaskan bahwa apa yang dituduhkan itu tidak benar dan saya minta kepada keluarga saya dan juga pendukung agar tidak melakukan tindakan yang tidak kita inginkan bersama.
"Saya minta kepada seluruh keluarga dan pendukung saya agar bersabar sembari menunggu proses ini berjalan hingga selesai. Mungkin ini yang dapat saya sampaikan terkait tuduhan itu," pungkasnya.
(ier)