TERNATE, OT- Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Ternate, Kolonel Marinir Ridwan Aziz langsung menindaklanjuti anggotanya yang diduga melakukan penganiayaan terhadap seorang wartawan di Halmahera Selatan (Halsel).
Langkah yang diambil Kolonel Marinir Ridwan Aziz itu berupa penyelidikan dan penyidikan terhdap dua anggota dan pencopotan komandan pos Halsel.
"Proses hukum terhadap Letda M dan Peltu R tetap berjalan. Selain itu, Komandan Pos Lanal Halsel juga kami copot dari jabatannya sebagai bentuk tindakan disiplin kepada anggota kami" tegas Ridwan.
Ia menegaskan, apa yang diperbuat anggota anggotanya ini melanggar aturan dan harus diberikan sanksi tegas.
"Keluarga besar Danlanal Ternate mengutuk keras tindakan anggota kami, apa yang telah diperbuat terhadap korban. Dan tindakan mereka sudah mencoret nama baik institusi kami. Yang pasti mereka akan kami beri sanksi tegas," tegas Danlanal.
Danlanal mengaku, untuk sementara yang terkonfirmasi saat ini (pelaku) ada dua orang. Sembari melakukan penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut. Olehnya itu, tidak langsung memberikan hukuman tetapi dilihat dari BAP sesuai dengan perannya mereka.
"Sebagai putra daerah juga menyasli telah terjadi insiden kekerasan kepada korban, saya merasa korban juga sudah seperti saudara saya sendiri. Sekali lagi atas peristiwa ini kami atas nama Danlanal Ternate memohon maaf yang sebesar-besarnya," ucap Ridwan mengakhiri.
Kolonel Marinir Ridwan menambahkan, berdasarkan informasi yang didapatkan, bahwa kronologis penganiyaan terhadap korban Sukandi bermula saat 2 anggota Pos AL Bacan bersama 1 Babinsa mencoba melakukan konfirmasi terhadap korban.
Kolonel Marinir Ridwan menceritakan, saat mendatangi korban, anggota mencoba mengkonfirmasi hanya saja mungkin korban mencoba mengulur waktu untuk hadir di Pos.
"Mohon maaf mungkin karena ada gerakan itu, sehingga terjadi aksi itu, kalau saja koperatif mungkin hal seperti ini tidak terjadi," jelasnya.(red)