TERNATE, OT - Sedikitnya 14 remaja diamankan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kota Ternate saat tengah asik menghirup lem eha bond pada salah satu penginapan di Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate.
Informasi yang dihimpun indotimur.com menyebutkan, sebelumnya petugas piket Satpol PP Kota Ternate menerima aduan masyarakat yang merasa resah terhadap aktifitas belasan remaja di salah satu penginapan di Kecamatan Ternate Tengah.
Mendapat informasi tersebut, 15 petugas Satpol PP langsung bergerak ke lokasi penginapan. Setelah berkoordinasi dengan pengelola penginapan, petugas langsung memeriksa sejumlah kamar yang dicurigai.
Saat memeriksa kamar nomor 01, petugas menemukan 3 pasangan sementara di kamar 07, petugas menemukan 5 psangan laki-laki dan perempuan.
Petugas juga menemukan 6 kaleng lem eha-bond bekas pakai serta 1 botol obat keras atau mengandung zat narkotika.
Dalam pemeriksaan, dari 8 pasangan ini, terdapat 1 pasangan suami istri sehingga langsung dipulangkan.
Kepala Satpol PP Kota Ternate, Fhandy Mahmud membenarkan, petugas Satpol PP telah mengamankan 8 pasangan pada dua kamar berbeda di salah satu penginapan di Kecamatan Ternate Tengah.
Menurutnya, setelah petugas piket menerima laporan masyarakat, 15 anggota Satpol PP langsung bergerak cepat menindak lanjuti laporan tersebut.
Saat melakukan pemeriksaan pada dua kamar yang dicurigai, petugas menemukan 8 pasangan renaja termasuk 1 pasangan suami/istri.
Mereka diduga menghirup lem eha-bond dan obat yang mengandung zat jenis narkotika, karena saat memeriksa, petugas menemukan 6 kaleng lem eha-bond bekas pakai dan satu botol obat keras.
“Jadi saat kita amankan ada barang bukti obat kuat dan lem eha bond. Ada 16 orang, tapi dua dikembalikan karena pasangan suami istri,” kata Fhandy seraya menyebut pihaknya juga berkoordinasi dengan pihak BNN karena ditemukan obat yang diduga mengandung zat narkotika.
Dia menghimbau agar masyarakat ikut melakukan pengawasan terhadap aktifitas para remaja maupun anak di bawah umur.
“Saya berharap agar masyarakat juga berperan aktif untuk memberikan informasi terkait hal ini. Sebab rata-rata anak di bawah umur yang kita amankan. Padahal mereka ini generasi penerus bangsa, harus diselamatkan,” tandasnya.
(fight)