TOBELO, OT - Upacara Penutupan Pelatihan Kader Belneg Angkatan Ke-2 Tahun 2017 yang di selenggarakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Utara (Halut) bekerja sama dengan Kodim 1508 Tobelo, pada Rabu (20/9/2017) resmi ditutup.

Selaku Irup Wakil Bupati Halut Muhklis Tapi-Tapi, Dan Up Kapten Inf I Putu Artana Jaya. Yang dihadiri oleh Dandim 1508/Tobelo Letkol Arh Herwin Budi Saputra, Ketua DPRD Halut Yulius Dagilaha, mewakili Kapolres Halut Kompol Jonathan Metariang (Kabag Ops Polres Halut).

Mewakili Kajari Halut Erwin Ari (Pasi Intel Kajari), Ka BNNK Halut Ibu Meliana Mahundingan, Kasdim 1508/Tobelo Mayor Inf Robi Manuel S. Sos, mewakili Kadis Perhubungan Ibu Yeni Rahanges, Para Pimpinan SKPD Kab. Halut,  Perwira Staf Kodin 1508/Tobelo, Danramil Jajaran Kodim 1508/Tobelo, Dankipan C Yonif RK 732/B Kpt Inf Ikbal Hanafi, Danpos Pom Halut Letda Cpm Suryanto, mewakili Kepala Lapas Tobelo Bpk Syamsir Ali, Para pimpinan Bana Kab. Halut, Personil TNI-Polri, Kader Belneg, Peserta Kader Belneg, Peserta Upacara terdiri oleh 100 orang peserta Bela Negara dan 1 SST Personil Kodim 1508/Tobelo dan tamu undangan.

Sambutan Wakil Bupati Halut, Muchlis Tapi Tapi menyampaikan, pelaksanaan kegiatan penutupan Program Pendidikan Bela Negara Tahap II Tahun 2017 bagi siswa siswi Sekolah Menengah Tingkat Atas Kabupaten Halmahera Utara.

Menurutnya, pembinaan Bela Negara bagi siswa-siswi sekolah Menengah Atas ini adalah untuk menumbuhkembangkan sikap dan perilaku warga negara yang cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, setia pada Pancasila sebagai ideologi Negara dan UUD 1945, rela berkorban untuk bangsa dan negara, serta mempunyai kemampuan awal bela negara, dan memiliki karakter bangsa, yang optimisme, disiplin, kerja sama serta kepemimpinan.

"Jadi kesadaran inilah, yang perlu ditanamkan sebagai landasan sikap dan perilaku bangsa Indonesia sebagai bagian dari revolusi mental, bagi kalian sebagai generasi muda untuk membangun daya tangkal bangsa dan negara Indonesia," jelas Wabup saat menyampaikan sambutannya, Rabu (20/9/2017) dilapangan upacara Makodim 1508 Tobelo.

Melalui pembinaan ini juga, kata Wabup, menaruh harapan kepada peserta sekalian yang telah mengikuti kegiatan pembinaan ini dapat mengaktualisasikannya dalam kehidupan sehari-hari, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan di lingkungan masyarakat.

"Pembinaan Kesadaran Bela Negara merupakan program tahunan Kemhan, dituangkan dalam pelaksanaan Tugas dan Fungsi Direktur Bela Negara Ditjen Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia yang bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri serta Instansi terkait lainnya," tutur Wabup.

Selain itu, melalui pendidikan ini pula kalian sebagai generasi muda, penerus bangsa diharapkan menjadi kader muda yang mampu mensosialisasikan dan mengaktualisasikan kepada lingkungannya juga sekaligus sebagai agen perubahan, untuk mewujudkan gerakan nasional bela Negara yang lebih tangguh dan cerdas kedepannya.

Dijelaskannya, dasar dari kegiatan pembinaan ini adalah Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 Tentang Pertahananan Negara yang menjelaskan bahwa upaya Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 sebagai landasan konstitusional dalam pelaksanaan bela negara bagi warga negara.

"Mengelola Kemajemukan merupakan tantangan yang cukup bersar bagi negara demokrasi, Kalau tidak dengan berhati-hati mengelolanya dapat mangancam keutuhan Negara Kesuatuan Republik Indonesia," tandasnya.

Sebelum menghadapi situasi yang akan mengancam negara dan bangsa tersebut, maka negara berkewajiban hadir mendidik, melatih para generasi muda untuk mencegah, membendung ancaman dari dalam maupun dari luar negeri yang semakin hari semakin kompleks.

"Oleh karena itu, dalam hal Pendidikan Bela Negara tersebut dibutuhkan sumber daya manusia yang tidak hanya memiliki penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga memiliki kualitas sikap mental dan perilaku cinta tanah air dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara," pungkas Wabup.