Bahkan, secara tegas jika PT. NHM tidak segera mereaslisasikan tuntutan maka dilakukan aksi mogok didepan pintu masuk, mulai terhitung sejak 27 hingga 30 Agustus.
Koordinator aksi ATM, Fikram S dalam keterangannya menjelaskan, aksi dilakukan hari ini merupakan bentuk kekecewan terhadap pihak PT. NHM dan Pemkab Halmahera Utara (Halut).
Kata dia, pembangunan rumah sakit berada di wilayah Kao, secepat juga diselesaikan pihak NHM, jangan saling melepas tangungjawab baik pihak PT NHM dan Pemkab Halut. Apalagi, lahan sudah dibebasakan dengan anggaran hampir Rp 9 miliar lebih, dan tender proyek juga sampai saat ini belum dilaksanakan.
"Pemkab Halut dan NHM jangan lepas tangan masalah RS Kao, ini berkaitan hak hidup masyarakat, sebelum dirujuk ke RS Tobelo harus dirawat inap sementara di RS Kao," tuturnya.
Untuk itu, ATM berharap, PT. NHM dan Pemkab Halut, harus duduk bersama untuk mencari jalan keluar, agar masalah pendidikan serta kesehatan juga segera diselesaikan. "Ini masalah orang banyak, dimohon NHM dan Pemkab secepatnya menyelelesaikan," tandasnya.
Selain itu, PT. NHM mulai tidak tranparansi berkaitan proses pencairan bantuan beasiswa di lima kecamatan lingkar tambang meliputi, kecamatan Kao Barat, Kao Utara, Kao, Malifut dan Kao Teluk.