LABUHA,OT- Belum selesai kegiatan pekan olahraga provinsi (Porprov) Maluku Utara (Malut) ke III tahun 2019 yang dipusatkan di kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), panitia mulai saling tuduh dan curiga terkait pengelolaan anggaran kegiatan.
Dimana, panitia lapangan yang mempersiapkan pembukaan Porprov mengeluhkan terkait sikap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Abdillah Kamarullah, karena diduga melakukan monopoli anggaran Porprov.
"Semua di tangan Kadis, jadi kami bekerja apa adanya. Semua kegiatan di lapangan berupa belanja sekecil apapum harus melalui Kadis." kata sejumlah panitia di lapangan, Senin (16/12/2019).
Sementara Kadisparpora, Abdillah Karullah saat dikonfirmasi membantah, bawah dirinya tidak melakukan monopoli anggaran tapi monopoli pekerjaan, karena dirinya melakukan pengawasan terhadap pekerjaan sehingga harus terjun langsung.
"Takutnya jangan sampai tidak tuntas, jadi butuh perhatian agar bisa cepat selesai, tapi saya tidak monopoli anggaran. Itu staf yang tidak tahu hal, asal bicara saja." sebut Abdillah.
Sementara itu, anggota Banggar DPRD Halsel Gurfran Ibrahim menyebutkan, pemerintah kabupaten Halsel menganggarkan belanja pada dua Dinas yakni Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga dan Dinas Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah (DPKAD).
"Itu ada dua, satu anggaran melekat di Disparpora dan yang satu lagi untuk dana hibah di DPKAD," ucap Gufran.
Terpisah Sekertaris Daerah, Helmi Surya Botutihe menjelaskan, anggaran Porprov yang melekat pada Disparpor sebanyak Rp 3 miliar sementara dari dana hiba sendiri senilai Rp 1.5 miliar. "Anggaraan Rp 3 miliar ini dipakai untuk pelaksanaan porprov, sementara dana hiba senilai Rp 1.5 miliar diberikan ke KONI," jelasnya.
"Hibah itu untuk kebutuhan cabang olahraga (Cabor) dari Halsel yang ikut pertandingan,"tutup Helmi.
(iel)