Home / Indomalut / Halsel

BBM Langka, Antrian Panjang Di SPBU Labuha

Harga BBM di Depot Per Liter Rp 12 Ribu Hingga Rp 15 Ribu
27 November 2019
Antrian panjang di SPBU Labuha

LABUHA, OT - Akibat kelangkaan Bahan Bakat Minyak (BBM) di ibukota Kabupaten Halmahera Selatan dalam sepekan terakhir, antrian panjang kendaraan terjadi pada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 

Amatan indotimur.com di lapangan menyebutkan, kelangkaan BBM yang terjadi sepekan terakhir ini, belum diketahui penyebabnya.

Akibat kelangkaan, pedagang enceran BBM (depot-red) yang biasanya menjual BBM dengan harga eceran Rp 10 ribu per liter, kini naik menjadi Rp 12 hingga Rp 15 ribu.

Sejumlah warga ibukota Kabupaten Halsel khususnya pengguna kendaraan yang ditemui indotimur.com, mengeluhkan tingginya harga eceran yang ditetapkan secara sepihak oleh pemilik depot.

Warga juga mengeluhkan antrian panjang pada beberapa SPBU yang tersebar di wilayah sekitar ibukota Kabupaten Halsel.

"Tidak ada kejelasan dari pihak pertamina atau SPBU, padahal beberapa hari ini, kita antri berjam-jam," cevar Ongen salah satu warga Bacan kepada indotimur.com, Rabu (27/11/2019) di sekitar SPBU Labuha.

Dia berharap, ada koordinasi semua instansi teknis, agar dapat melakukan pengawasan terhadap pemdistribusian BBM yang tidak sesuai, termasuk dugaan pendiatribusian BBM ke luar deerah.

"Fenomena antrian di SPBU membuktikan bahwa minimnya sarana penyalur BBM di wilayah Kabupaten Halsel. Dan perlu untuk ditambah lagi jangan hanya dua SPBU, mengingat kebutuhan masyarakat terhadap BBM sangat meningkat," tegasnya.

Dia juga menyampaikan, untuk kepentingan pelayanan publik, pemerintah bersama Pertamina dan pengusaha BBM agar segera mengaktifkan sub penyalur di setiap wilayah kecamatan yang diverifikasi oleh pihak Pertamina, agar mempermudah masyarakat dalam memperoleh BBM.

"Karena hanya dua SPBU yang melayani pengambilan BBM di wilayah Halsel. Sangat perlu disiasati untuk perlu adanya sarana sub penyalur di tiap wilayah Kecamatan, penggunaan BBM bisa terkontrol, begitu juga harga yang dibebankan kepada masyarakat sebagai konsumen tidak terlalu tinggi yang berdampak pada tekanan ekonomi," pungkasnya.

Sementara itu, salah satu penjual BBM enceran (depot) yang ditemui mengaku terpaksa harus menaikkan harga BBM enceranya lantaran kesulitan mendapatkan BBM dari SPBU terdekat.

"Kita juga ikut ngantri berjam-jam, sehingga kita menjualnya harus naik, sesuai pasokan yang kita terima," singkatnya.

Hingga berita ini dipublish, pihak Pertamina maupun penyalur BBM di Kabupaten Halsel belum memnerikan keterangan terkait langkanya BBM di bumi Saruma.(iel)


Reporter: Sahril Samad

BERITA TERKAIT