HALBAR, OT - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Halmahera Barat Mahdin Husen sarankan bentuk Panitia Khusus (Pansus) untuk menelusuri pinjaman PEN sebesar Rp 208 miliar.
Hal ini disampaikan pada sidang Paripurna penutupan masa sidang II dan Pembukaan masa sidang III tahun 2022, Rabu (14/9/2022).
Dalam sidang tersebut, Mahdin mengatakan, sebelumnya di tahun kemarin ada pinjaman Rp 159,5 miliar dan priode ini juga ada pinjaman PEN sebesar Rp 208 miliar
"Kita di DPRD adalah fungsi pengawasan ada Pansus ASN dan Aset. maka saya sarankan di ruang Peripurna ini terutama fraksi agat dapat mendukung pembentukan Pansus PEN, karena saya lihat mulai dari tahapan pelelangan sampai pencairan dan pekerjaan tidak terbuka," kata Mahdin Husen
Politisi PKS ini menegaskan, untuk memperkuat fungsi lembaga, DPRD harus membentuk Pansus agar tidak terjadi seperti pinjaman sebelum-sebelumnya.
"Saya mempertegas terutama temen-teman di fraksi pendukung, kita bersama agar tidak ada kelelaian-kelelaian yang terjadi. Saya contohkan misalnya di Jailolo Selatan dana PEN kebagian Rp 6 miliar sampai sekarang belum dikerjakan," cecarnya.
Saran Mahdin Husen, direspon baik oleh Ketua DPRD Halbar Charles R Gustan.
"Karena saya melihat dana PEN ini belum lewat 30 sampai 40 persen. Kalau sudah sampai 50 persen itu baru kita bentuk Pansus. Ini juga masukan yang bagus," ungkapnya.
Hadir dalam sidang Buka-Tutup DPRD tersebut yakni 19 anggota DPRD atau telah memenuhi forum Sidang Paripurna dan 6 anggota sedang izin kerana ada kegiatan di luar.
Selain itu dalam kerja DPRD Halmahera Barat masa sidang ke-I dan II tercatat masing-masing sudah melakukan sejumlah pembahasan diantaranya RDP termasuk membahas temuan BPK.
(deko)