Home / Indomalut / Halbar

Begini Penjelasan Keluarga Pesien yang Keluhkan Pelayanan RSUD Jailolo

Pihak Rumah Sakit Jailolo Bantah Tudingan Keluarga Pasien
25 Mei 2023
IGD Rumah Sakit Jailolo (foto : Aryadi)

HALBAR, OT - Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jailolo kembali dikeluhkan keluarga salah satu pasien penderuta gula dan maag (lambung) yang berasal, dari desa Toboso, Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat.

Keluarga pasien atas nama Afridakuwista Bunga, penderita penyakit lambung yang telah meninggal dunia, sehari setelah diduga "dipaksa" keluar dari RSUD menyampaikan kekesalannya atas pelayanan di RSUD Jailolo.

Kepada indotimur.com pihak keluarga pasien mengungkapkan kekecewaan pihak kelurga atas kebijakan pihak rumah sakit yang memaksa pasien keluar dari rumah sakit, padahal saat itu, pasien masih menjalani perawatan.

Bahkan, saat itu pasien secara nyata masih makan dengan menggunakan infus (istelah medis: nasogastric Tube/NGT)

Padahal harapan keluarga, pihak RSUD atau dokter tersebut tidak perlu mengambil langkah seperti itu. karena apapun alasanya keluarga pasien akan tetap membayar selama pasien dirawat.

Salah satu keluarga pasien, Roy Bunga membeberkan, pasien yang didiagnosa mengalami penyakit lambung dirawat di Rumah Sakit (RS) selama kurang lebih sepekan

"Iya itu dokter yang suruh pulang, dokter dan petugas juga yang mengemasi barang-barang bawaan dari rumah," ungkap Roy. 

Roy mengaku kecewa atas sikap dan pelayanan RSUD yang terkesan mendesak untuk segara keluar dari RSUD.

"Jadi saat itu (disuruh keluar) kami, Kakak-beradik sedang balik ke rumah, dan ada yang (berganti) jaga pasien di Rumah Sakit jadi dorang (mereka) desak telepon saudara-saudara di rumah, datang kase pulang cepat,"

Saat ditanyakan alasan dokter, Roy menceritakan,  "Katanya dokter obat itu semua sudah selesai tidak ada lagi yang mau diobat, sedangkan pasien (almarhum) makan, pakai selang makanan (infus)," ucapnya

Menanggapi keluhan itu, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jailolo dr. Novimaryana Drakel, membantah karena saat itu pihaknya telah menyiapkan untuk merujuk pasien tersebut ke Rumah Sakit Sofifi.

Dia menyebut, pihak RSUD tidak berniat memaksa pasien untuk keluar rumah sakit  bukan sengaja memaksakan pasien keluar dari RSUD.

Dia juga mengaku, sejauh ini RSUD belum mengatahui secara pasti apa penyebab atas meninggalnya pasien atas nama Afridakuwista karena di luar pantaun RSUD Jailolo

"Hanya saja pas mau ditanda tangani berita acara rujukan, pihak keluarga mau mereka yang antar sendiri dengan menggunakan mobil mereka," pungkasnya.

 (deko)


Reporter: Hasarudin Harun
Editor: Redaksi

BERITA TERKAIT