HALBAR, OT - Peringati Hari Sampa Nasional di Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara, GMKI Cabang Jailolo melaksanakan Bakti sosial (Baksos) dengan melibatkan para pengurus Osis Sekolah Menengah Atas (SMA) Kristen Dian Halmahera.
Bakti sosial yang dipusatkan di sekitar Pasar Akelamo, Kecamatan Sahu Timur itu, dilakukan karena di lokasi tersebut banyak tumpukan sampah dan limbah yang tidak mendapat perhatian pemerintah.
Kepada indotimur.com ketua GMKI Cabang Jailolo, Fandi Salasa menyampaikan, selain membersihkan sampah dan limbah pada kawasan Pasar Akelamo termasuk diselokan, pihaknya menemukan sejumlah fakta "lain"
Dia menyebut, dalam bakti sosial tersebut, GMNI Jailolo menemukan praktek-praktek pungutan yang terindikasi liar.
Dia lalu membeberkan temuan pungutan retribusi sampah oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Perumahan Pemukiman (DLH-Perkim).
"Ibu-ibu berjualan di areal pasar membeberkan ada pungutan pembayaran pajak yang dilakukan oleh DLH, sebesar Rp 10 ribu setiap bulannya, namun kinerja dari dinas terkait tidak begitu maksimal dalam penanggulangan sampah dan limbah," kata Fandi, Senin (21/2/2022)
Fandi menilai, kinerja Dinas Lingkungan Hidup belum maksimal dan terkesan hanya mengutamakan pembayaran atau retribusi tanpa memberikan pelayanan atas sampah di kawasan tersebut.
Sementara itu, Wakil Ketua Osis SMA Kristen Dian Halmahera, Adinda Priono mengatakan, seharusnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Bara melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) lebih mengutamakam masalah penanganan sampah dari pada fokus pada retribusi.
Kata Priono, akibat diabaikan pemerintah dalam hal ini DLH-Perkim Halbar, sampah di kawasan pasar sangat menggangu aktivitas pasar akibat bau busuk dari sampah.
”Kami anak-anak sekolah saja bisa rasa kalau pemerintah tidak peduli dengan keadaan lingkungan," tukas Priono.
(deko)