HALBAR, OT - Gubernur Maluku Utara, berjanji akan meningkatkan aktifitas pelayanan pelabuhan Mutui di Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat (Halbar).
Siaran pers diterima redaksi indotimur.com Jumat, (11/4/2025) Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, dalam kunjungan kerja ke Pelabuhan Matui didampingi langsung Bupati Halmahera Barat James Uang.
Kedatangan Gubernur beserta rombongan disambut oleh Rosihan Gamtjim selalu Kepala Kantor UPP Kelas III Jailolo sebagai pengelola Pelabuhan Matui
Tinjauan di lapangan, Gubernur Malut mengecek kesiapan fasilitas pelabuhan Matui diantaranya dermaga, kedalaman kolam pelabuhan ketenangan gelombang di pelabuhan Matui dan lahan yang masih memungkinkan untuk dikembangkan.
"Gubernur sangat antusias untuk mendorong kesiapan pengembangan pelabuhan Matui termasuk kesiapan sarana berupa peralatan Bongkar Muat seperti Forklift, Reach Steacker, Tronton dan Crane guna mendorong percepatan kegiatan ongkar muat kontener," ungkap otoritas Pelabuhan Kelas III Jilolo melalui KUPP Rosihan Gamtjim.
"Kedepan harus didorong untuk percepatan peningkatan kapasitas pelayanan di Pelabuhan Matui," sambungnya
Rata-rata bongkar Kontener di pelabuhan Matui yang dilayani kapal Tol Laut untuk Bongkar rata-rata 40 Teus sementara untuk muatan berangkat rata-rata 50 Teus berdasarkan laporan yang diterima hal KUPP Jailolo.
Untuk peningkatan kapasitas produksi dan melihat kebutuhan yang ada, masih dirasakan kekurangan frekwensi layanan kapal kontainer mengingat permintaan saat ini masih cukup tinggi.
Disebutkan Rosihan karena untuk saat ini idealnya dibutuhkan tambahan frekwensi jenis pengangkut kontener, jika ada tambahan 1 (satu) frekwensi kunjungan kapal kontener di pelabuhan Matui, maka akan sangat membantu dalam kelancaran pengiriman barang di Halmahera Barat khususnya dan Kabupaten sekitarnya di Pulau Halmahera melalui Pelabuhan Matui
Tentu ini akan memberi dampak positif dan daya tarik tersendiri bagi investasi di sekitar pelabuhan Matui
"Gubernur dalam kunjungannya sempat menyambangi warga sekitar pelabuhan Matui, yaitu warga desa Matui dan warga desa Guaeria untuk mendengar curhatan ibu-ibu terkait kebutuhan Jalan, Sekolah dan Saluran Drainase " tutupnya.
(deko)