HALBAR, OT - Berdasarkan hasil evaluasi terhadap alokasi Dana Desa (DD) tahun 2021, di wilayah Kabupaten Halmahera Barat, maka anggaran DD tahun ini mengalami pengurangan.
Meski demikian, pengurangan alokasi DD untuk sejumlah Desa di Halbar belum diketahui secara detail berapa angka pengurangan.
Camat Loloda Tengah (Loteng), Fabianus Atajalim menjelaskan, alokasi anggaran DD setiap desa berbeda-beda, "untuk tahun ini, terdapat pengurangan DD untuk sejumlah desa dan itu nilainya beda-beda, kami di Kecamatan belum mengetahui secara pasti sebab kewenangan itu di DPM-PD," kata Camat baru-baru ini.
Menurutnya, dari 10 Desa di wilayah Loloda Tengah, ada dua Desa yang alokasi DD mencapai Rp, 700 sampai Rp, 800 juta. "Kalau jumlah penerima Dana Desa di Loteng, paling besar tahun ini, dua Desa dengan masing-masing Rp 800 juta, dan Rp 700 juta lebih, itu berada pada desa Jano dan desa Barataku," terangnya.
Camat mengkalim, pihaknya bersama DPM-PD telah melakukan evaluasi pada 10 desa dari Jangailulu sampai Janu, namun laporan penggunaan anggaran DD 2021 sebagiannya disampaikan ke Kecamatan dan sebagian lagi dilaporkan masuk ke Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPM-PD) Halbar
"Monitoring dan evaluasi saya lakukan itu ada beberapa mengalami kendala, tetapi prinsipnya untuk Loteng laporan pertanggung jawaban semuanya aman," ungkap Camat optimis.
Menurutnya data realisasi Dana Desa juga telah diminta oleh Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK), "dan itu telah ditindaklanjuti dengan memberikan sejumlah dokumen di pihak Pemerintah Kabupaten.
"Saya sudah sampaikan kepada Kadis DPMPD untuk segera menyiapkan. Karena sebagian besar laporannya diserahkan pada DPMPD," sambung Camat.
Sementara itu, data yang dikantongi indotimur.com menyebutkan, alokasi DD Kabupaten Halmahera Barat, tahun ini memgalami pemgurangan.
Tercatat pengurangan alokasi DD di Halbar bahkan mencapai Rp, 9 miliar, termasuk DD Jalan Baru, Kecamatan Jailolo, kurang lebih sebesar Rp 300 juta.
(deko)