HALTENG, OT- Pelatihan teknis pengolahan abon ikan tuna yang diselenggarakan oleh Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng) di Desa Kipai Kecamatan Patani berlangsung sukses.
Kegiatan ini melibatkan Kelompok Jere Pete sebagai peserta utama. Dua narasumber hadir memberikan materi, yakninEfendi Yunus, seorang penyuluh nasional dari Kementerian Perikanan, dan Dr. Yusnaini, yang juga merupakan dosen sekaligus Direktur Pengelolaan Badan Usaha Universitas Khairun Ternate.
Dalam penyampaian materinya, Dr. Yusnaini menekankan bahwa untuk menjadi pengusaha sukses dibutuhkan keberanian, kesungguhan, serta konsistensi. Selain itu, pentingnya menjaga cita rasa abon tuna agar dapat memikat konsumen.
Dalam sesi pelatinan, peserta diajak mempraktikkan langsung proses pembuatan abon ikan tuna menggunakan dua resep, yakni resep yang diberikan oleh Dr. Yusnaini dan resep yang biasa digunakan oleh ibu-ibu kelompok. Seluruh bahan ditakar dengan timbangan agar hasilnya lebih akurat dan memiliki standar. Selain pelatihan abon, peserta juga mendapatkan ilmu tambahan berupa cara membuat nugget berbahan dasar daging tuna yang diolah dari abon. Produk hasil praktik ini mendapat respon positif karena rasanya yang enak dan disukai oleh peserta pelatihan.
Sementara itu, Efendi Yunus menegaskan bahwa produksi abon tuna harus dibuat dengan ukuran dan takaran yang tepat, karena produk tersebut dikonsumsi oleh masyarakat luas. Menurutnya, menjaga kualitas mulai dari pemilihan bahan baku hingga kemasan merupakan hal penting agar abon tuna Kelompok Jere Pete dapat menjadi ikon produk unggulan Kabupaten Halmahera Tengah.
Efendi memberikan dorongan semangat kepada ibu-ibu agar terus kompak dan meningkatkan kualitas usaha.
Peserta pelatihan menyampaikan harapan agar pemerintah dapat membantu penyediaan alat produksi yang lebih lengkap karena saat ini mereka masih menggunakan peralatan tradisional. Hal tersebut langsung direspons oleh bapak Efendi yang berjanji akan mengupayakan bantuan melalui dinas perikanan.
Di akhir kegiatan, fasilitator TEKAD bidang Pengembangan Ekonomi, Adam Basirun, menjelaskan bahwa Kelompok Jere Pete belum memiliki NIB, IPRT, dan label halal.
"Sehingga perlu ada bimbingan, kami siap membantu proses pengurusannya bersama ibu Dr. Yusnaini dan akan berkonsultasi dengan dinas terkait agar produk abon tuna kelompok dapat dipasarkan lebih luas secara legal," tegas mantan Presma IAIN itu.
Sementara perwakilan peserta, Mardia, menyampaikan ucapan terima kasih kepada fasilitator TEKAD dan para narasumber yang telah memberikan pengetahuan baru serta dorongan bagi peningkatan usaha mereka.
"Semoga pelatihan ini diharapkan menjadi langkah awal penguatan ekonomi masyarakat melalui produk olahan ikan tuna yang berkualitas," tutupnya.
(red)







