HALTENG, OT- Dinas Perikanan Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng) gelar pelatihan pengelolaan rumput laut, di Aula Kantor Camat Weda, Selasa (11/11/2025).
Plt. Kepala Dinas Perikanan Halteng Ilham H. Suud mengatakan, tujuan dari kegiatan ini adalah mengajari masyarakat cara mengolah rumput laut menjadi beragam seperti makanan dan produk olahan minuman, yang dapat meningkatkan pendapatan mereka.
"Saat ini jumlah pembudidaya rumput laut di Halteng berjumlah 10 kelompok dengan produksi basah 815,04 Ton, dan jumlah pokhlasar 83 kelompok," ucap Ilham saat memberikan sambutannya.
Dia mengatakan, dengan produksi rumput laut yang begitu banyak, namun kelompok pengolahan sering menghadapi permaslahan seperti, masih rendahnya pengetahuan dan keterampilan tentang teknik pengolahan hasil rumput laut yang aman dan sehat.
Pengetahuan tentang daya awet pengolahan hasil rumput laut yang masih rendah. Kemudian, pembudidaya seringkali harus menjual rumput laut mentah karena belum adanya akses yang memadai terhadap pasar produk olahan. Selain itu, sistem manajemen usaha yang masih rendah.
"Untuk menjawab semua permasalahan itu, naka kegiatan pelatihan pengolahan hasil rumput laut seperti ini sangat penting, karena difokuskan pada pendekatan yang paling efektif adalah melalui pelatihan dan pendampingan terstruktur yang berfokus pada versifikasi produk dan penerapan teknologi tepat guna," jelas mantan Camat Weda Tengah itu.
Ilham menambahkan, yang mengikuti pelatihan pengolahan rumput laut pada hari ini berjumlah 30 peserta dari Kecamatan Weda, Weda Selatan, dan Kecamatan Weda Tengah.
Sementara Wakil Bupati Halteng Ahlan Djumadil mengatakan, rumput laut memiliki banyak manfaat penting bagi manusia. Kandungan utama rumput laut adalah karbohidrat, protein dan lemak. Kandungan nutrisi yang tinggi dan kaya antioksidan membuat rumput laut dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang industri.
Di indonesia, pemanfaatan rumput laut untuk industri dimulai untuk industri agar-agar (Gelidium dan Gracilaria) kemudian untuk industri kerajinan (Eucheuma) serta untuk indusiri alginat (Sargassum).
"Rumput laut dikenal sebagai bahan baku pembuatan dari berbagai jenis produk olahan bernilai ekonomi tinggi. Selain digunakan sebagai pewarna makanan dan tekstil, rumput laut juga dapat digunakan sebagai produk pangan maupun non pangan," ucap Wakil Bupati dalam sambutannya.
Orang nomor dua di jajaran Pemkab Halteng itu menambahkan, kebijakan pemerintah dalam pengolahan sektor perikanan mencakup peningkatan nilai tambah produk melalui diversifikasi dan peningkatan standar mutu, pengendalian ekspor bahan baku, reformasi perizinan usaha, serta penegakan hukum dan regulasi untuk keberlanjutan, seperti program penangkapan terukur dan pengelolaan ruang laut.
"Tujuannya adalah meningkatkan kesejahteraan nelayan, daya saing produk di pasar global dan memastikan kelestarian sumber daya perikanan," jelas Politisi Gerindra itu.
Wabup mengatakan, Pemerintah Daerah Halmahera Tengah melalui Dinas Perikanan memiliki kebijakan yang kuat untuk mendukung dan menyelenggarakan pelatihan pengolahan rumput laut.
Kebijakan ini merupakan bagian dari upaya hilirisasi komoditas rumput laut untuk meningkatkan nilai tambah produk dan kesejahteraan masyarakat pesisir.
Menurutnya, laut seperti ini sangat baik, karena difokuskan pada pengembangan ekonomi produktif dan pemberdayaan masyarakat, sehingga diharapkan mampu meningkatkan daya saing produk unggulan lokal yang aman dan sehat untuk dikonsumsi, agar bisa bersaing pada pasar Lokal (Regional) bahkan Global untuk mendukung percepatan pembangunan daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
"Saya harapkan peserta dapat aktif dalam mengikuti pelatihan ini agar produk olahan kita dapat diterima oleh masyarakat umum," tutupnya.
Diketahui, setelah pembukaan kegiata Wakil Bupati Halteng menyerahkan Kartu KUSUKA POKHLASAR kepada Kelompok Pemasaran dan Pengolahan secara simbolis.
(red)







