TERNATE, OT- Kampanye (talkshow) Makin Cakap Digital bakal digelar kembali di Desa Wisata Akebay, Pulau Maitara, Kota Tidore Kepulauan pada Sabtu, 20 Juli 2024 pukul 20.00 WIT di pantai Desa tersebut.
Talkshow itu menghadirkan para narasumber, yakni para konten kreator provinsi Maluku Utara seperti Sasmita Abdurrahman, S.Kom, M.Si (bersertifikat TOT Literasi Digital 2024), Dr. (Cand). Ir. Muhamad Jamil, ST,MT,IPM, Asean Eng (bersertifikat TT Literasi Digital 2024), Abdul Djalil Djayali, ST.MKom (bersertifitat TOT Literasi Digital 2024), yang akan dipandu oleh Maaesara (moderator), dan M. Alief Zidane/Pricilia Charie selaku master of ceremony (MC). Kampanye Makin Cakap Digital ini akan berlangsung pada Sabtu, 20 Juli 2024 pukul 20.00 WIT di pantai Desa Wisata Akebay Pulau Maitara Kota Tidore Kepulauan bertajuk: "Konten Kreatif Berbasis Budaya Lokal"..
Manager Hubungan Masyarakat Literasi Digital provinsi Maluku Utara, Rinto Taib mengatakan, manajemen Literasi Digital provinsi Maluku Utara akan menggelar kampanye (talkshow) Makin Cakap Digital di Desa Wisata Akebay Pulau Maitara Kota Tidore Kepulauan.
"Kegiatan ini merupakan sebuah isu yang aktual dan kontekstual dengan kebutuhan masyarakat Akebay di Pulau Maitara Kota Tidore Kepulauan tentunya dalam mendorong kreativitas dan inovasi masyarakat dalam bermedia sosial, termasuk dalam kepentingannya mempromosikan potensi pariwisata dan budaya lokal masyarakat setempat, yang terus mendapat perhatian luas baik bagi kunjungan wisatawan nasional maupun mancanegara hingga perhatian pemerintah daerah maupun pemerintah pusat melalui berbagai penghargaan nasional yang diperoleh selama ini khususnya dalam bidang kepariwisataan daerah yaitu sebagai salah satu desa wisata," ungkapnya.
Lanjut Rinto menyatakan, karakteristik sosial budaya masyarakat Akebay dengan kultur masyarakat yang begitu mengakar kuat sebagai bagian penting dari masyarakat adat kesultanan Tidore, maka kearifan lokal dan basis nilai budaya tempatan adalah yang utama dikedepankan dalam struktur pelapisan sosial dan orientasi nilai budaya masyarakat, sehingga potensi ini perlu terus didorong menjadi modal penting dalam kehidupan di era transformasi digital saat ini.
“Tentunya melalui gerakan literasi digital dengan mengkampanyekan empat pilar (kecakapan, etik, budaya, dan keamanan digital) ditengah-tengah masyarakat secara terus menerus sehingga transformasi digital yang dialami menjadi bermakna khususnya melalui konten-konten kreatif berbasis budaya dalam setiap menggunakan platform digital. Terlebih ketika saat ini Akebay telah diakui sebagai salah satu Desa Wisata terbaik di Indonesia dengan potensi alam bahari dan budaya masyarakatnya yang memukau sebagai pusaka Indonesia," kata Rinto.
Berbagai hal tersebut tentunya adalah bagian dari upaya untuk mendorong masyarakat mengembangkan potensi daerahnya melalui rangkaian project literasi digital yang berbasis pada kemampuan dan potensi budaya lokal itu sendiri, sehingga diharapkan akan bermanfaat bagi masyarakat desa wisata Akebay dapat mengembangkan segala potensi tersebut bagi upaya meningkatkan ekonomi masyarakat ke arah yang lebih baik.
“Tentunya sekaligus menjadi lebih cakap dalam bermedia sosial terutama dalam hal promosi dan marketing. Mempromosikan keunggulan dan keunikan sebagai daya tarik wisata bahari yang menjadi potensi masyarakat Akebay sekaligus memahami strategi pemasaran denga memanfaatkan kemajuan teknologi inforasi yang terus berkembang saat ini," ucap Rinto.
Pemahaman akan berbagai strategi promosi pariwisata yang gencar dilakukan melalui berbagai platform digital yang tersedia seperti Facebook, Instagram, Youtube, Tiktok, dan lainnya tentunya dipandang sebagai sarana yang paling efektif, mudah dan murah untuk dimanfaatkan oleh siapa saja baik pemerintah maupun masyarakat secara lebih luas. Disinilah kita perlu memahami berbagai hal yang berkaitan dengan literasi digital sehingga kita mampuh memanfaatkan berbagai platform digital secara baik dan profesional serta mampuh menghindar dari berbagai dampak buruk yang turut menyertai dalam pemanfaatan platform digital tersebut seperti penyebarluasan berita hoax, dan lain-lain sebagainya.(red)