Home / Berita / Citizen Journalist

Gandi Abdul Haji: Tokoh Pencetus Persatuan Ikatan Keluarga Besar Hapolas Ngelo Yama.

13 September 2021
Gandi Abdul Haji

HALSEL, OT - Gandi Abdul Haji adalah tokoh dari Ngelo (Kayoa), yang memprakarsai terbentuknya Ikatan Keluarga Hapolas Ngelo Yama, sebuah wadah sosial yang menghimpun masyarakat Ngelo Yama untuk membantu orang-orang Ngelo Yama di kota Ternate dalam keadaan sakit atau berduka/meninggal.

Gerakan ini tergolong mulia, mengingat kami "khususnya" keluarga ngelo yama, kurang dalam hal saling membantu bila ada keluarga besar dari Ngelo Yama dalam keadaan sakit atau berduka.

Dengan adanya gerakan ini, buat sebagian keluarga besar ngelo yama sangat bersyukur dan merasakan dampak sangat positif akan adanya ikatan Hapolas ini. 

Latar Belakang

Gandi Abdul Haji seorang putra Ngelo yang lahir dan besar di Ngelo. Pendidikan formalnya yang mulai dari SD sampai SMP di selesaikan di Ngelo. Putra dari pasangan (Alm) H. Abdul Haji atau biasa orang Ngelo mengenal mereka dengan nama Haji Dul dan (Alm) Hj. Rahma Karim ini lalu melanjutkan SMA nya di SMA Negeri 1 Kota Ternate.

Kemudian, Gandi Abdul Haji atau biasa di panggil Ka Digan ini melanjutkan pendidikan D1 di Kota Ambon waktu itu, selesai dari Ambon Ka Digan balik ke Kota Ternate untuk melanjutkan Pendidikan Sarjana S1 di Universitas Khairun Ternate.

Ka Digan juga sempat mengabdikan diri ke Negara sebagai seorang guru SMP Islam dan SMA sampai ke pegawai Depdikbud di Kabupaten Maluku Utara, tepatnya di Kota Ternate pada tahun 1990/91 di zaman Orde Baru.

"Saya pada akhirnya melibatkan diri sebagai seorang politisi, karena saya punya kesibukan yang baru, dan saya tidak ingin mengorupsi waktu dengan hanya memakan gaji buta sebagai seorang ASN, saya memutuskan mengajukan surat pengunduan diri secara terhormat kepada walikota Kota Ternate" cerita Ka Digan.

Dan akhirnya Surat Keputusan Walikota Ternate No 88/Kep/4518/2008, dan Digan resmi berhenti sebagai pegawai negeri.

Ini sebenarnya contoh yang baik bagi mereka yang hanya duduk dan makan gaji buta sebagai ASN, yang kerjanya hanya duduk-duduk.

"Manusia itu harus mempunyai prinsip, jangan gampang dipengaruhi orang, karena jalan kita., dan kita sendiri yang menentukan, bukan orang lain atau siapun itu." aku Gandi Abdul Haji.

Di dunia politik, pria kelahiran Guruapin Kecamatan kayoa pada tahun 1968 tersebut pernah masuk dalam anggota Partai Pembaharuan Provinsi Maluku Utara, lalu hijrah ke Partai Demokrat dan menjabat sebagai Wakil Ketua Demokrat Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel).

Motivasi

Motivasi utama Ka Digan untuk terjun bertarung sebagai salah satu kandidat Calon Kepala Desa Guruapin Kecamatan Kayoa Kabupaten Halsel adalah membangun Desa Guruapin yang modern dan Smart, dengan memanfaatkan sebaik mungkin dana desa dari Pemerintah. Bertahap tetapi menghasilkan sesuatu untuk kemajuan desa Guruapin itu sendiri.

"Saya akan menggandeng para milenial dalam hal ini pemuda-pemudi yang kritis dengan kemajuan desa. Mereka-mereka ini tidak mau desa mereka terus tertinggal, mengingat desa Guruapin merupakan Kecamatan tertua di maluku utara, sejak tahun 1946" papar Kak Digan.

"Kita semua terutama para orang tua patut merenungkan ini dan tergerak hatinya untuk bisa sama-sama dengan saya membangun dan menghidupkan kembali tatanan adat seatorang yang sudah ditinggalkan nenek moyang kita dahulu, dengan kearifan lokal yang disebut HARENDIS atau yang sekarang ini biasanya disebut kerja bakti. Sebab kita orang Guruapin punya kekuatan paling utama di situ." cerita Ka Digan

"Saya juga sangat tertarik dengan usaha pembinaan yang dicetuskan oleh adik saya Ahmad Sembiring Usman bersama beberapa temannya dalam membentuk Sekolah Sepakbola di desa Guruapin. Ini cukup mengesankan. Karena saya pernah bercerita banyak dengan adik saya ini, tentang motivasi utama dia dalam mengangkat derajat para calon pemain sepakbola dari desa Guruapin dan sekitarnya, desa akan hadir dalam memberikan fasilitas yang layak, dan bukan cuman sepakbola. Ini berlaku juga buat olahraga-olahraga unggul lainnya" lanjut Ka Digan.

"Saya cukup berani untuk bertarung, karena saya bisa mempertanggungjawabkan keberanian ini. Jika di kemudian hari ada ketersinggungan selalu akan ada musyawarah bersama untuk menampung keluhan masyarakat. Saya akan selalu menghidupkan kreativitas warga desa Guruapin. Tak terkecuali, para mama-mama juga bisa ambil porsinya tersendiri dalam berkreavitas." Ka Digan menyampaikan visi misinya.

"Di Guruapin sana kita punya pertanian, lahan cukup untuk kembangkan pertanian. Apalagi sekarang warga Guruapin sedang ramai-ramainya dalam mengembangkan pembibitan pohon pala, yang contoh sudah sukses dalam hal ini saudara-saudara saya seperti Udin gondrong, Jais Katon, dan Kohar. Ini patut diteladani dan diajak berbicara, kenapa tidak?" lanjut Ka Digan optimis. 

"Saya dengan jujur mengatakan bahwa ini bukan hanya sebuah ambisi, tapi juga panggilan hati untuk membantu tanah dodomi saya dalam memanfaatkan dana desa dengan baik, agar tidak jatuh kepada orang-orang yang salah. Sudah banyak contoh, dan hal itu sangat memalukan dan patut dihindari" lanjut Ka digan

"Secara harfiah desa Guruapin itu tidak mempunyai SDA yang mumpuni, maka dengan adanya dana desa ini kita harus membangun SDM nya supaya berguna dan menghasilkan. Mungkin hanya hutan magrove yang membuat kita bisa bernapas lega. Kenapa kita tidak perbagus? Guna menghasilkan pendapatan ekonomi bagi warganya dan juga desa Guruapin itu sendiri. Maka dari itu saya hanya meminta untuk mendukung sepenuhnya dengan hati yang tulus, demi bersama memajukan desa Guruapin tercinta." tutup Ka Digan saat menyampaikan visi misi singkatnya. 

 (iel)


Reporter: Sahril Samad
Editor: Ikbal Bafagih

BERITA TERKAIT