TERNATE, OT - Dinas Pariwisata kota Ternate, Kamis (9/11/2017), menggelar workshop dengan tema, Ekonomi Kreatif dan Kota Tematik di Jalur Destinasi Rempah Dunia yang dipusatkan di hotel Batik jalan Kapitan Patinura, Kelurahan Stadion Kecamatan Ternate Tengah, kota Ternate, Provinsi Maluku Utara (Malut).
Workshop yang dilaksanakan selama satu hari itu, melibatkan sedikitnya 100 peserta dari berbagai kalangan pengusaha kecil menengah serta mahasiswa.
Tiga narasumber dalam workshop ini, diantaranya, Rinto Taib selaku penulis dan peneliti, Sofyan Daud dari kalangan budayawan, serta Herman Oesman mewakili akademisi.
Kepala Dinas Pariwisata kota Ternate, Samin Marsaoly mengatakan, workshop ini bertujuan untuk mendorong para pelaku UMKM di kota Ternate agar lebih kreatif dan inovatif.
Menurutnya, kegiatan ini, merupakan salah satu upaya untuk menjadikan Ternate sebagai pusat rempah-rempah dunia. "Label Ternate sebagai jalur rempah ini sudah digaungkan, oleh karenanya harus di imbangi dengan peningkatan ekonomi kreatif," kata Samin.
Dikatakan, konten rempah ini harus di desain lebih kreatif dan tematik dalam segala aspek, baik itu kerajinan tangan, kuliner, hingga pusat oleh-oleh untuk para wisatawan yang datang ke daerah ini.
"Harapan kita setelah Workshop ini, ada semacam inovasi dan lebih giat lagi mengeksplor bahan rempah-rempah baik itu kuliner hingga bahan pembuatan batik yang bahannya menggunakan rempah-rempah sehingga pesannya bisa mendunia," ujar alumni STPDN angkatan 08 ini.
Samin berharap, pengembangan rempah-rempah ini juga disinergikan dengan SKPD lainnya, seperti Disperindag dan Dinas Pertanian, yang lebih memahami kondisi rempah hingga ketersediaannya.
"Intinya kita berupaya agar apaya yang sudah kita miliki ini diolah lebih kreatif lagi sehingga menjadi daya tarik bagi setiap wisatawan yang berkunjung ke kota Ternate," pungkasnya.(thy)