Tingkatkan Kerukunan Umat Beragama Kalbar Kaji Terap Ke Aceh
25 Agustus 2017
PONTIANAK, OT - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kalbar mengadakan pertemuan dengan FKUB Provinsi Aceh, Kamis (24/8).
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Sekda Kalbar DR HM Zeet Hamdy Assovie, MTM didampingi Ketua Dhrma Wanita Persatuan Kalbar Ny Ratna Yuniar M Zeet, SH, Staf Ahli Gubernur Bidang Sosial dan SDM Drs Junaidi, MM, Kepala Biro Kesra Setda Kalbar Dra Mahmudah dan pejabat dilingkungan Biro Kesra Setda Prov Kalbar.
Menurut Sekda Kalbar DR HM Zeet Hamdy Assovie, MTM, dipilihnya Provinsi Aceh sebagai tujuan kaji terap kerukunan umat beragama, karena Aceh dipandang sebagai salah satu Provinsi yang terlihat dari luar merupakan daerah yang sangat rawan dan sangat tidak kondusif akan tetapi anggapan tersebut sangat tidak tidak benar.
"Ternyata, Provinsi Aceh dari dulu hingga saat ini adalah daerah yang sangat kondusif. Kerukunan umat beragama di Atas, toleransinya sangat tinggi, dan saling menjaga kerukunan. Aceh tidak pernah sama sekali terjafi konflik karena perbedaan agama, maka kita pilih Aceh sebagai tempat Kaji Terap peningkatan wawasan tokoh agama, ketua lembaga dan organisasi keagamaan dari Kalbar," kata DR HM Zeet Hamdy Assovie, MTM.
Sementara itu, Asisten Administrasi dan Umum Setda Provinsi Aceh Kamaruddin Andalah, S. Sos, M.Si, menyambut baik dengan kunjungan yang dilakukan oleh rombongan Kalbar yang memilih Provinsi Aceh sebagai tempat Kaji terap kerukunan umat beragama.
"Saat ini Aceh sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan diberbagai bidang baik infrastruktur maupun kegiatan pembangunan lainnya termasuk pembangunan mental dan spiritual pasca beberapa kejadian yang telah meluluh-lantakkan Aceh termasuk tsunami yang begitu dahsyat yang merenggut harta hingga nyawa puluhan ribu warga Aceh. Ini merupakan tantangan bagi pemerintah Aceh untuk tidak larut dalam keterpurukan sebagaimana yang dialami dan terus membangun Aceh," kata Kamarudin Andalah.
Berkaitan dengan bidang kerukunan umat beragama Kamaruddin menjelaskan, toleransi tersebut mutlak dilaksanakan karena keberagaman baik suku, agama adat-istiadat dan perbedaan Budaya merupakan anugerah dari Sang pencipta, dan tidak perlu perbedaan itu dijadikan perpecahan.
Data komposisi masyarakat Aceh berdasarkan agama adalah Islam sebanyak 98, 99 persen, Kisten 0,79 persen, Katolik 0,18 persen, Hindu 0,002 persen, Budha 0,10 persen dan Kong Hu Chu belum terdapat di Aceh, dengan komposisi rumah ibadah sebanyak 4.056 buah Mesjid, 35 Gereja Protestan, gereja katolik 19, Pura 1 buah, Vihara Budha 13 buah, dan Klenteng tidak terdapat di Aceh.
"Dari data tersebut menunjukkan bahwa Aceh merupakan Provinsi yang berpenduduk mayoritas Muslim, walau demikian umat muslim di Provinsi Aceh tetap selelu menjaga kerukunan antar umat beragama dengan agama lain yang hidup dan berkembang berdamingan antara agama yang satu dengan yang lain di Aceh," ujarnya.
Rombongan yang turut serta pada pertmuan tersebut mengungkapkan kepuasannya dan kegiatan yang dilaksanakan ini sangat tepat dipilihnya provinsi Aceeh sebagai lokasi kaji terap kerukunan umat beragama.
((red)