TERNATE, OT - Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Leo Wattimena Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara memperingati hari meninggalnya Marsda Anumerta Leo Wattimena yang jatuh pada 18 April 2021.
Komandan Lanud Leo Wattimena Kolonel Pnb Erick Rofiq Nurdin mengatakan, Marsda Anumerta Leo Wattimena merupakan salah satu penerbang terbaik Angkatan Udara yang memiliki banyak prestasi dimulai sejak pendidikan penerbang di Trans Ocean Airlines Oakland Airport (TOLOA) Amerika Serikat dan menjadi kadet terbaik.
Setelah itu menjadi Jenderal pertama yang mendarat di Papua saat operasi Trikora, serta memiliki banyak julukan berkat kehebatanya dalam menerbangkan pesawat seperti “G maniac” yang diberikan oleh para penerbang India kepada beliau.
Kata Danlanud, Marsda Anumerta Leo Wattimena selama berkarir sebagai prajurit Angkatan Udara, beliau juga tergolong orang yang selalu mengutamakan hak-hak prajurit yang bertugas di medan perang.
“Ada peristiwa yang menarik, pernah pada suatu saat makanan jatahnya dibuang karena melihat para prajurit yang akan diterjunkan ke Irian Barat dengan resiko tinggi, bahkan bisa dikatakan belum tentu juga kembali dengan selamat hanya diberi makan pakai lauk tempe, sedangkan para jenderal yang hanya bertugas dibelakang meja makan dengan lauk daging ayam," kata Danlanud dalam arahannya.
Danlanud mengatakan, Marsda Anumerta Leo Wattimena juga mengakhiri pengabdiannya bagi Bangsa dan Negara Indonesia sebagai Duta Besar Indonesia untuk Itali. Dan beliau juga mendapat beberapa penghargaan atas pengabdiannya seperti bintang tanda jasa berupa medali Sewindu, Gerakan Operasi Militer III, IV, V, VI, VII, bintang sakti dan satyalencana wira dharma.
Namun pada akhirnya Marsda Anumerta Leo Wattimena menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit cipto mangunkusumo, Jakarta pada tanggal 18 April 1976. Sampai saat ini namanya diabadikan menjadi Lanud Leo Wattimena yang bertempat di Pulau Morotai Provinsi Maluku Utara, gerbang pasifik indonesia.
"Kegiatan ini juga kita lakukan dengan doa bersama untuk Marsda Anumerta Leo Wattimena serta pemberian tali asih kepada marga Wattimena di sekitar Lanud sebagai rasa terima kasih atas segala jasa dan pengorbanan beliau untuk bangsa dan negara Indonesia," pungkasnya.(ian)