TIDORE, OT- Prosesi Adat Ake Dango (Air Bambu) menghiasi acara Pembukaan Festival Tidore yang merupakan rangkaian kegiatan Hari Jadi Tidore (HJT) ke-911 Tahun 2019, digelar di Sonine Gurua (tanah lapang tempat ritual adat ) Kelurahan Gurabunga, Minggu (7/4/2019).
Prosesi ini merupakan ritual pertemuan Lima Marga untuk mengantarkan air menggunakan Rau yang telah diambil dari puncak gunung untuk dipersatukan dalam Bambu (Dango).
Air yang disatukan dalam bambu (Ake Dango) selanjutkan didiamkan semalam di Soninge Gurua dengan dijaga oleh perwakilan Lima Marga yang bersenjatakan parang dan salawaku. penjagaan ini dilakukan demi keamanan agar Ake Dango tidak mendapat gangguan sampai besok paginya.
Wali Kota Tidore Ali Ibrahim disela-sela upacara pembukaan tersebut memberikan apresiasi atas digelarnya prosesi adat Ake Dango, sebagai bagian dari rangkaian adat kegiatan Festival Tidore Tahun 2019.
“Kegiatan ini penting dan patut mendapat dukungan semua pihak, karena terkait langsung dengan salah satu visi Pemerintah Daerah, yaitu penguatan Pembanguna Sosial Dan Budaya Serta Nilai-Nilai Kearifan Lokal Sebagai Modal Sosial Untuk Mendorong Akselarasi Pembangunan," tutur Ali.
Kata sia, salah satu bentuk dukungan tersebut yaitu terus menjaga, merawat dan menghiudpkan kembali tradisi leluhur atau kearifan lokal Ake Dango, hingga saat ini, tujuannya agar Masyarakat Tidore yang semakin sejahtera dengan tetap mempertahankan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal daerah demi tercapainya pengembangan pariwisata berbasiskan kebudayaan, alam dan kearifan lokal.
Lanjutnya, yang menjadi tugas bersama Pemerintah, Kesultanan, Masyarakat Adat dan semua pihak adalah terus melakukan upaya-upaya untuk mengembangkan nilai-nilai lokal ini agar tidak tergantikan oleh nilai-nilai baru yang tidak sesuai dengan karakter kehidupan masyarakat Tidore.
Dirinya mengajak, kepada seluruh masyarakat, terutama Orang Tidore, untuk menjadikan budaya Tidore sebagai roh dari perilaku kehidupan sehari-hari, kapan dan dimanapun berada.
"Jika kita bersatu, kita bekerja sama, dan selalu bersama-sama, maka seluruh program dan kegiatan pembangunan yang telah dicanangkan oleh pemerintah daerah, akan dapat kita selesaikan bersama," ajaknya.
Semantara, laporan ketua panitia HJT ke-911 Yakub Husain mengatakan, tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah merawat serta melestarikan kebudayaan daerah agar bisa menjadi modal dasar dalam rangka membangun karakter dan jati diri masyarakat serta melestarikan tradisi dan adat istiadat sebagai intisari kebudayaan sebagai perekat sosial dalam rangka mendukung pelaksanaan Pemerintahan dan pembangunan Daerah.
Ake Dango Selanjutnya akan diantarkan menuju ke kadaton Kesultanan Tidore pada Senin (8/4) pagi dan dilanjutkan Prosesi Ratib Haddad Farraj.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Forkompinda, Ketua TP PKK Sulama Ali Ibrahim, Sekretaris Daerah Asrul Sani Soleman, Ketua DWP Kota Tidore, mantan Wali Kota Tidore Ahmad Mahifa, Bobato Adat, Asisten Sekda, Staf Ahli Walikota serta Pimpinan SKPD serta warga masyarakat Kota Tidore.(Ryn)