Home / Indomalut / Ternate

Sekda Ternate ’’Warning’’ Petugas Disperindag

Sebut Ada Oknum Petugas Nakal
28 Februari 2024
Sekretaris Daerah Kota Ternate, Dr H Rizal Marsaoly, SE MM

TERNATE, OT - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Ternate, Rizal Marsaoly memberikan peringatan keras kepada seluruh jajaran Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ternate, menyusul penertiban yang berujung protes dari para pedagang.

Kepada indotimur.com, orang nomor tiga di jajaran Pemerintah Kota Ternate itu menyebut, kisruh antara pedagang dan petugas yang terjadi pada Selasa (27/2/2024) kemarin, karena ada oknum petugas Disperindag yang "nakal"

Dia secara tegas meminta oknum petugas Disperindag "nakal" untuk segera menghentikan segala bentuk tindakan yang merugikan masyarakat terutama para pedagang.

Menurutnya, problem di pasar, baik masalah sosial, ruang maupun ekonomi telah berulang kali diingatkan, namun sayangnya masalah ini terus saja terjadi.

“Saya heran ada satu zona yang tidak pernah selesai penanganannya, padahal penanganannya simpel, karena ada median taman, penjual buah dan higienis. Zona ini tidak pernah selesai masalahnya mestinya ada langkah atau skema untuk mengurai kemacetan sekaligus mengembalikan fungsi trotoar bagi pejalan kaki," ungkap Sekda baru-baru ini.

Sekda juga mengkritisi cara petugas Disperindag melakukan penertiban terhadap pedagang, "cara petugas dalam melakukan penertiban juga tidak boleh semena-mena, jangan kemudian bertindak arogan terhadap pedagang, karena mereka juga bagian dari warga kita, warga Ternate," tukas Sekda.

Sekda mengaku sebelumnya telah mengingatkan Disperimdag untuk dapat menempatkan petugas di lapangan dengan menggunakan sistem shift, "jadi kalau alasannya, pedagang datang pada jam 3 dinihari, maka petugas harus lebih awal, sehingga ketika pedagang datang, petugas tinggal mengarahkan pedagang untuk menempati lokasi yang telah disediakan, bukan nanti pedagang sudah berjualan baru petugas datang melakukan penertiban," cecarnya.

Dikatakan Sekda, penataan pedagang bisa berjalan aman dan lancar, kalau tidak ada oknum petugas Disperindag yang "bermain" saat penataan pedagang berlangsung, sebab jika masih ada oknum petugas yang nakal, maka sudah pasti akan kesulitan melakukan penertiban dan penataan kawasan pasar.

“Saya minta secara tegas, oknum dalam pasar itu stop, jangan lagi buka ruang untuk  "bermain". Ini tegas diingatkan pak Wali. Karena lagi-lagi ruang konflik ini tidak pernah selesai karena ada oknum "main" di dalam," ungkap Sekda seraya mengaku telah menerima laporan oknum petugas nakal di Disperindag.

Sementara itu, Sekretaris Disperindag yang juga selaku Pelaksana tugas (Plt), Nursidah DJ Mahmud mengaku, penertiban ini dilakukan sebagai upaya untuk meminimalisir kepadatan jelang bulan suci ramadan.

Dia mengaku, langkah ini (penertiban-red) dilakukan setelah pihaknya mendapat keluhan dari warga yang berkeinginan lokasi tersebut dikembalikan sebagaimana fungsinya.

“Jadi sebelumnya juga kami sudah pernah melakukan penertiban di lokasi tersebut, tapi mungkin petugas yang kurang memantau sehingga ada pedagang yang mulai keluar berjualan lagi,” kata Nursidah.

Dia mengklaim, para pedagang pisang yang sempat bersitegang dengan petugas Disperimdag sebelumnya sudah memiliki tempat untuk berjualan, namun para pedagang beralasan, lokasi yang disediakan Disperimdag sepi atau tidak dikunjungi pembeli.

“Mereka ini sebenarnya sudah ada tempat di dalam pasar hanya saja mereka beralasan jualan di dalam kurang laris, tapi menurut saya sebaiknya mereka ini berjualan di dalam karena pembeli akan tetap mencari kebutuhan, mungkin saja mereka sendiri yang terbiasa di situ sehingga ketika ditertibkan mereka tidak mau,” terangnya.

Nursidah juga membantah jika petugas Disperindag tebang pilih dalam melakulan penertiban, "penertiban ini dilakukan kepada semua pedagang yang berjualan di kawasan yang dilarang, termasuk pedagang yang berjualan di sepanjang jalan antara pasar percontohan dan pasar barito," akunya.

Dia meminta para pedagang untuk menaati aturan terkait lokasi-lokasi yang dilarang berjualan, "agar tidak ada complain dari masyarakat selama bulan ramadhan," ungkap Nursidah seraya mengaku, retribusi yang ditagih ke pedagang juga sesuai dengan Perda.

"Namun, kami masih dalam tahap sosialisasi, tetapi semua retribusi itu, berdasarkan Perda," pungkasnya.

Sebelumnya, puluhan pedagang melakukan aksi protes dengan melempari petugas yang melakukan penertiban/penataan pedagang pisang yang menempati bahu jalan.

Para pedagang menolak untuk direlokasi oleh petugas Dinas Perindag Kota Ternate ke dalam gedung pasar yang diperuntukan bagi para pedagang.

 (fight)


Reporter: Gibran
Editor: Redaksi

BERITA TERKAIT