TERNATE, OT - Persoalan mendasar kebutuhan air bersih PDAM masih menjadi keresahan masyarakat yang tinggal di dataran tinggi Kota Ternate.

Amatan indotimur.com selain di Kelurahan Tongole, krisis air bersih juga dialami warga Tanah Tinggi, Moya, Maliaro serta wilayah-wilayah lainnya di Kota Ternate.

Nurmila, warga Tanah Tinggi menyebutkan kondisi seperti ini (krisis air), sudah lama terjadi, bahkan sampai sekarang masih sering terjadi.

"Terkadang dalam seminggu hanya 2 kali jalan, setelah itu air mati lagi," kata Mila ketika disembangi indotimur.com Rabu, (16/6/2021).

Kata dia, untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga sekitar harus patungan untuk membeli air kemudian ditampung dan digunakan untuk keperluan sehari, "hal itu sudah sering kali dilakukan bila air PAM tidak jalan," cetusnya.

Hal serupa juga disampaikan Riskal, warga Jati yang menyatakan kondisi air di lingkungan Jati khususnya di daerah ketinggian, juga sering mati.

Kata dia, air kadang jalan lancar itu hanya sampai dua hari kemudian mancet lagi, bahkan berminggu-minggu lamanya.

Menjawab keluhan warga, Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman mengatakan saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate terus berupaya mencari solusi mengatasi persoalan kebutuhan air yang hingga saat ini belum sepenuhnya dinikmati masyarakat kota Ternate umumnya di dataran tinggi.

Menurutnya, pemerintah bersama PDAM terus melakukan perbaikan-perbaikan jaringan untuk memaksimalkan pelayanan terhadap masyarakat, "insyaallah semua berjalan dengan lancar dan cepat agar kebutuhan mendasar air ini bisa dinikmati masyarakat kota Ternate," kata Tauhid.

Dia memastikan, setiap kebutuhan masyarakat akan menjadi prioritas, apalagi persoalan air bersih merupakan salah satu program 100 hari kerja.

"Intinya pemerintah tetap melihat semua persoalan mendasar yang dikeluhkan masyarakat, kami (pemerintah-red) dalam waktu dekat akan melakukan rapat evaluasi guna mencari solusi cepat mengatasi persoalan air bersih," pungkasnya.

 (ier)