TERNATE, OT – Masyarakat Kota Ternate khususnya Kelurahan Gambesi dan Sasa, kecamatan Ternate Selatan, meminta Polres dan jajarannya jangan pilih kasih dalam menegakan aturan yang tertuang dalam maklumat bersama tentang kepatuhan terhadap kebijakan dalam penanganan penyebaran Covid-19 di wilayah Kota Ternate, tertanggal 3 April 2020.

Dalam maklumat bersama yang berisi 14 poin itu, ditekankan bahwa aktivitas masyarakat batas maksimum pada pukul 21.00 Wit (jam 9 malam). Namun faktanya, aktivitas sebuah proyek timbunan di pantai kelurahan Sasa yang dikerjakan oleh PT. Adco Putra Pratama beraktivitas hingga dini hari.

Amatan wartawan indotimur.com, Sabtu (11/4/2020) malam sekitar pukul 00.30 Wit beberapa dump truck yang mengangkut material masih beraktivitas. Hal ini juga diakui oleh kelurahan Gambesi dan Sasa.

Salah satu warga kelurahan Gambesi kepada indotimur.com yang meminta namanya jangan dipublish menuturkan, Pemerintah Kota Ternate dan aparat keamanan dalam hal ini Polres dan jajaran melarang warga beraktivitas di atas dari jam 9 malam, tapi faktanya proyek pemerintah diiizinkan beraktivitas.

“Kami minta Polisi harus larang aktivitas proyek itu, jangan pilih kasih dalam menegakan aturan, karena dalam maklumat bersama sangat jelas. Bahwa pelaku usaha berebntuk badan hkum atau perorangan jam operasi usaha atas jam 9 malam,” jelasnya.

Selain itu, kata dia, Pemkot Ternate juga jangan hanya mengeluarkan maklumat dan edaran, tapi tidak berani menghentikan proyek. “Di tengah covid-19 ini, Pemkot jangan dulu berpikir proyek harus tuntas, tapi berpikir penanganan corona yang mengancam warga,” tegasnya.

Wakapolres Ternate Kompol Jufri Dukomalamo saat dikonfirmasi indotimur.com mengatakan, pihaknya akan menindak lanjuti persoalan ini dan akan perintahkan anggotanya.

"Nanti kami perintahkan anggota untuk mengecek kegiatan proyek ini, dan memberikan imbauan untuk tidak melakukan aktivitas pada malam hari sesuai dengan Maklumat bersama Forkopimda,” jelasnya.

 (ier)