TERNATE, OT - Komisi II DPRD kota Ternate kembali mendesak Pemerintah Kota (Pemkot), segera finalkan rasionalisasi anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2020.
Ketua komisi II DPRD kota Ternate, Mubin A. Wahid kepada indotimur.com Selasa (11/8/2020) mengatakan, hingga saat ini pemerintah belum final lakukan rasionalisasi APBD tahun 2020, karena DPRD juga sampai sekarang belum menerima Perwali terkait dengan perubahan penjabaran APBD tahun 2020 yang merupakan landasan Pemkot untuk melaksanakan penyesuaian anggaran.
Kata Mubin, pemerintah daerah diminta melakukan penyesuaian atau rasionalisasi APBD tahun anggaran 2020, salah satunya belanja pegawai karena didalamnya ada item belanja tambahan penghasilan.
Mubin mengaku, sampai saat ini DPRD belum tahu pasti jumlah penyesuaian yang dilakukan pemerintah, karena Perwali juga belum ada, olehnya itu DPRD tidak bisa mengandai-andai sejauh mana Pemkot melakukan rasionalisasi dan finalisasi anggaran belanja.
“Daerah lain sudah dilakukan sejak bulan Mei, masa Pemkot Ternate punya belum ada, maka DPRD melihat pemerintah tidak berdaya menghadapi kondisi saat ini. Entah karena apa, tapi yang jelasnya siklus beranggaran terganggu dengan keterlambatan pemerintah melakukan penyesuaian,"ujar mantan Wakil Ketua DPRD Kota Ternate ini.
Mubin menambahkan, pemerintah boleh melakukan pengurangan karena di dalam keputusan bersama Kemenkeu dan Kemendagri diperbolehkan penyesuaian atau rasionalisasi. Asalkan jangan meniadakan TTP.
“Belanja-belanja pegawai diminta untuk dirasionalisasi seperti belanja jasa dan modal sampai 50 persen, karena belanja modal dan jasa itu berkisar Rp 400 miliar lebih, kalau masing-masing dirasionalisasi 50 persen, maka kurang lebih Rp 200 miliar lebih. Maka semuanya pasti beres tidak ada masalah," kata politisi PPP ini.
Pemerintah, kata mantan Ketua Komisi I DPRD Kota Ternate ini, jangan hanya fokus masyarakat-masyarakat umum saja, tapi PNS juga perlu diperhatikan karena mereka bagian dari warga Kota Ternate yang punya hak dan lainnya sehingga bisa melakukan aktivitas secara normal.
(awie)