TERNATE, OT - Puluhan warga Kelurahan Bastiong Talamgeme Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate memboikot aktifitas pelayanan di kantor Lurah setempat. Aksi ini dipicu kekecewaan warga karena Lurah disebut-sebut tidak melibatkan perangkat Kelurahan terutama RT/RW dalam berbagai program kegiatan.

Selain membokade kantor Lurah setempat, warga bersama ketua-ketua RT/RW dan tokoh masyarakat juga mendesak Wali Kota Ternate segera mencopot Lurah dan Sekretaris Lurah karena tidak transparan dalam berbagai kebijakan.

"Paling tidak harus melibatkan LPM dan juga RT/RW, tapi ini tidak dilibatkan sama sekali. Bahkan ada program yang sudah selesai dilakukan, baru disampaikan ke kami," ujar Lutfi Ayub, Ketua RT.011, Kelurahan Bastiong Talangame yang turut terlibat dalam aksi blokade kantor Lurah. 

Lutfi mengaku, sebelum melakukan aksi pemalangan kantor, warga sudah menyampaikan masalah ini ke pihak Kecamatan Ternate Selatan dan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDMD) Kota Ternate untuk ditindak lanjuti. 

Tuntutan ini sambung dia, sudah disampaikan kepada Kepala BKPSDM Kota Ternate, Samin Marsaoly pada tanggal 25 September lalu, agar mengambil kebijakan dengan jangka waktu selama tiga hari, namun hingga saat ini tidak dilakukan, sehingga aksi ini "terpaksa" dilakukan warga.

Selain itu, dia menegaskan, jika tuntutan warga yang melakukan protes tidak ditindak lanjuti, maka aksi pemalangan akan terus dilakukan, hingga Lurah dan Sekretaris dicopot. 

“Melalui aksi ini, kami minta Wali Kota harus turun langsung di hadapan kita, kami tidak mau Kepala BKPSDMD maupun yang lain, karena sebelumnya tuntutan yang kita sampaikan tidak terealisasi," tegasnya.

 (ier)