TERNATE, OT- Kepala Badan Perencanaan dan Penelitian, Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) kota Ternate, Said Assagaf mengakui, kepemimpinan Wali Kota Ternate Burhan Abdrahman belum bisa memenuhi keinginan masyarakat di tiga kecamatan Terluar, karena keterbatasan anggaran.
Kepada wartawan, Said Assagaf menyampaikan, 10 program prioritas dalam RPJM tahun 2016-2021 salah satu poin penting adalah pemerataan tanah dan peningkatan infrastruktur di tiga kecamatan terluar, yakni Kecamatan Moti, Hiri dan Batang Dua.
“Dari aspek dokumen sudah normatif atau sudah ada payung hukumnya, namun dari implementasi harus diakui bahwa tidak ada anggaran atau alokasi anggaran tidak maksimal, untuk mewujudkan konektivitas antar tiga kecamatan tersebut,” katanya.
Untuk itu, kata Said, dibutuhkan kelanjutan kebijakan oleh kepala daerah yang terpilih nanti guna menkongkritkan, karena kedepan harus mewujudkan keinginan masyarakat di tiga kecamatan itu, dan yang paling mendesak dan urgen adalah akses transportasi baik laut dan darat, sebab dengan akses tersebut bisa mendukung pertumbuhan ekonomi.
“Tantangan kedepan visi dan misi wali kota dan wakil wali kota Ternate, untuk mengkoneksikan dan menkongkritkan, sehingga potensi ekonomi di tiga kecamatan tersebut secara administratif bisa didorong dan dikembangkan,” ujarnya.
Ia mengaku, Wali kota Burhan Abdurrahman beberapa waktu lalu sudah meletakkan kerangka dasar, untuk itu wali kota periode berikutnya mengisi tiga sentral strategis, yakni perikanan, pariwisata, jasa dan perdagangan, inilah yang harus dikembangkan kedepannya.
"Kita akui yang jadi permasalahan kota saat ini adalah masih terisolirnya tiga kecamatan luar ini, karena infrastrukturnya tidak memadai atau maksimal, yakni pelabuhan, jalan, pelayanan publik pendidikan, kesehatan dan lainnya," kata Said.
(awie)