TERNATE, OT - Tuntutan massa aksi Solidaritas Mahasiswa Peduli Kampung (SMPK) Kelurahan Moti Kota, Kecamatan Pulau Moti, terkait kerusakan talud di Kelurahan Moti Kota mendapat respon dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) Kota Ternate.
Kepala Seksi Penyahataan Lingkungan dan Sumber Air Bidang Cipta Karya PU-PR Kota Ternate. Jusri Saleh, mengaku, pada tahun anggaran 2020, ada kegiatan pembuatan kerusakan talud di Kecamatan Moti, hanya saja ada rekofusing anggaran, sehingga anggaran tersebut dipending.
"Tahun 2020 ada alokasi anggaran pembuatan kerusakan talud di belakang kantor Kelurahan Moti Kota dan KUA Kecamatan Moti. Jumlah anggaran yang tersedia sebesar Rp, 470 juta dalam Pagu, namun karena covid-19 maka angaran tersebut dipending untuk pembuatan infrastruktur talud," ungkap Jusri kepada indotimur.com usai hering dengan massa aksi SMPK di kantor PU-PR Rabu (2/12/2020).
Dia juga mengaku, belum mengetahui pasti kegiatan proyek pembuatan talud dianggarkan pada tahun depan, "karena sampai saat ini, kami masih menunggu Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) APBD tahun 2021.
Meski demikian, dia memastikan proyek talud akan ditenderkan tahun depan, sebab proyek ini sudah masuk dalam perencanaan.
"Apabila DPA tersebut diterima baru kami memastikan kegiatan proyek talud dilanjutkan sesuai arahan dari pimpinan," ungkapnya.
Dikatakan Jusri, kerusakan talud di RT.02 dan RT.04 Kelurahan Moti Kota akibat hujan beberapa waktu lalu, bukan kewenangan PUPR, sebab ada anggaran tanggap darurat yang dialokasikan melalui BPBD.
"Namun kami sarankan kepada mahasiswa SMPK dan Lurah Kelurahan Moti Kota untuk membuat surat permohonan kepada Wali Kota Ternate, terkait bencana yang tembusanya ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ternate dan Dinas PU-PR, karena anggaran tanggap darurat berada di instansi BPBD," pungkasnya. (ded)