TERNATE, OT - PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan ASDP Ferri (Persero) Cabang Ternate, sejak awal Agustus lalu, membatalkan rute pelayaran Ternate - Bitung.
Pembatalan ruter pelayaran tersebut dilakukan berhubungan dengan cuaca buruk yang mrelanda wilayah Maluku Utara sejak Kamis, (1/8/2019) pekan lalu.
Manager Operasional ASDP Feri Ternate, Mussadik kepada wartawan menyebutkan, pihaknya saat ini memberhentikan sementara ijin operasi KM Portlink tujuan Ternate - Bitung selama 7 hari.
"Terhitung sejak tanggal 1 hingga 7 Agustus 2019, ASDP memberhentikan ijin operasi KM Portlink yang berangkat dari Ternate ke Bitung dan sebaliknya hingga menunggu ijin dari Syahbandar dan BMKG," terang Mussadik.
Kata dia, saat ini terjadi penumpukan muatan akibat tidak ada pelayaran sementara.
ASDP kata.dia, selalu berkordinasi dengan BMKG per 6 jam setiap hari, guna memastikan cuaca di lapangan. "Kami setiap 6 jam setiap harinya update prakiraan cuaca tapi cuaca kan bisa saja berubah apalagi ini perkiraan, jadi kalau memungkinkan dil apangan ya kami lanjutkan operasi," ujarnya.
Mussadik mengaku selalu memberikan himbauan dan informasi bagi semua nahkoda agar selalu mempertimbangkan kondisi di.lapangan."Kalau untuk nahkoda saya selalu memberikan informasi kalau memang tidak bisa melakukan pelayaran, saya bilang jangan dulu tapi itu kembali ke nahkoda, kalau dia (nahkoda-red) lihat kondisi memungkinkan berarti bisa lanjut, kalau tidak berarti tunda hingga cuaca kembali normal," jelasnya.
Mussadik menjelaskan, jadwal keberangkatan Feri rute Ternate -Sofifi ditetapkan 7 kali operasi, sedangkan rute Ternate-Rum dan sebaliknya hanya 5 kali operasi, dengan pertimbangkan cuaca buruk dan gelombang tinggi.
Terpisah, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Ternate, Taher Latuipa mengaku, pihaknya.telah memberikan peringatan pada pelayaran kapal tujuan Ternate - Bitung.
Namun untuk.sppedboat, hingga saat ini masih diberlakukan sistem tutup buka. "KSOP berikan peringatan kepada kapal yang ke Bitung sebab melihat cuaca saat ini yang ekstrim namun untuk speed boat di armada semut kami masih terapkan sistem buka tutup," singkat Taher.(thy)
