TERNATE, OT - Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ternate mengklaim, peta rawan bencana yang digunakan saat ini masih relevan dengan kondisi.

Kepala BPBD Kota Ternate, M Arif Abdul Gani menyatakan, peta rawan bencana yang digunakan BPBD telah diverifikasi dan disahkan oleh Badan Nasional Penangulangan Bencana (BNPB).

"Jadi sampai saat ini, Kota Ternate kita masih memakai peta lokasi rawan bencana yang disahkan oleh BNBP pusat," kata Arif, kemarin.

Meski demikian, kata Arif, ada sedikit perubahan pada rencana kotigensi seperti gempa bumi dan tsunami, tetapi gunung api sudah ada, hanya saja harus direvisi kembali, karena ada perubahan di jalur-jalur evakuasi.

"Perubahan jalur evakuasi ini, akibat dari perkembangan dinamika kota. Sehingga kita saat ini lagi menyiapkan dokumen drafnya dan hal ini memang membutuhkan waktu yang akan cukup lama, karena perlu adanya pengumpulan data lapangan ulang," ujar Arif seraya menyebut karena kondisi pandemi, sehingga proses identifikasi masih tertunda

"Terkait dengan penyiapan regulasinya semanatara ini, karena SOP kami sudah selesai dan tinggal disampaikan ke pa Wali Kota, kemudian dilanjutkan dengan dikeluarkannya Perwali. Apalagi Perda Bencana Alam juga sudah keluar dan butuh aturan-aturnan turunan, untuk kerja-kerja tehnis di lapangan," pungkasnya.

 (fight)