TERNATE, OT - Stunting masih menjadi persoalan yang mendesak untuk diselesaikan bersama. Sebab, anak yang mengalami stunting nantinya akan tumbuh menjadi manusia dewasa yang produktivitasnya rendah, yang pada akhirnya akan menghambat pertumbuhan ekonomi, dan semakin menimbulkan persoalan ketimpangan dan kemiskinan.
Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya hal ini di masa depan, pemberian intervensi terkait stunting harus tepat sasaran.
Demikian arahan Kadis Ketahanan Pangan Kota Ternate Muhamad Hartono ketika memberikan sambutan pada kegiatan Sosialisasi Penanganan Kerawanan Pangan dan Gizi di Puskesmas Kecamatan Moti.
Lebih lanjut Hartono menyampaikan, untuk memastikan ketepatan sasaran ini, seluruh pihak terkait khususnya pemerintah kecamatan Moti harus dapat memetakan kantong-kantong wilayah stunting, serta mengidentifikasi layanan yang masih kurang dan harus diperbaiki.
Menurutnya Pertama, pastikan bantuan stunting diberikan tepat sasaran dan tidak tumpang tindih dengan mekanisme pemberian bantuan yang sudah diberikan pemerintah.
“Kedua, optimalkan kolaborasi percepatan penurunan stunting lintas OPD ,” papar alumni Magister Perencanaan Kota UGM Yogya ini.
Mantan Kadis Pariwisata Halsel yang akrab disapa Bib Ato ini menambahkan, kolaborasi antara pemerintah kecamatan dan kelurahan, serta lembaga, juga dimaksudkan untuk dapat mengisi celah cakupan layanan stunting yang belum bisa dipenuhi stakeholder
“Ketiga, pemberian bantuan pangan agar tidak hanya diberikan kepada anak stunting,” imbuh Hartono
Dia menilai, bantuan ini juga penting untuk diberikan kepada ibu hamil, juga kepada balita yang sehat untuk menjaga asupan gizi mereka agar tidak mengalami penurunan berat badan, utamanya ibu hamil dan anak-anak dari keluarga berisiko stunting. Sehubungan dengan hal tersebut, pemberian makanan pendamping ASI juga tidak kalah penting dalam mengintervensi stunting di masa awal kehidupan.
“Terakhir, masifkan edukasi publik dan penyuluhan sebagai salah satu pilar pencegahan stunting. Dengan demikian, kesadaran masyarakat akan terbangun, dan timbul keinginan untuk turut berpartisipasi dalam mempercepat penurunan stunting,” imbau mantan Kabid Pengawasan Konsumen Disperindag Provinsi Maluku Utara
“Saya harap bantuan Wali Kota ini dapat terlaksana dengan tepat sasaran dan berkelanjutan, serta menginspirasi banyak pihak lain di kecamatan ini untuk ikut berkontribusi nyata menurunkan angka stunting,” tukas Hartono.
Kadis berharap kepada para Camat, Lurah dan Kepala Puskesmas dan para kader untuk memantau pembagian bantuan ini agar diberikan langsung kepada masyarakat yang berhak menerima, serta perlu memastikan gizi terbaik bagi anak-anak di wilayah Kecamatan Moti.
Sebagaimana diketahui penyaluran bantuan yang diberikan di kecamatan Moti kepada 96 warga baik ibu hamil dan keluarga beresiko stuntting terdiri dari Telur Ayam 6 rak, Susu Bayi SGM 1 , kacang hijau dan susu buat ibu hamil.
Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian Wali Kota melalui Pemerintah Kota Ternate untuk peningkatan gizi keluarga dan penanganan masalah stunting di Kota Ternate khususnya di wilayah Batang Dua, Hiri dan Moti melalui program Peduli Bahim.
Diharapkan dengan adanya bantuan ini, anak-anak yang terkena stunting dapat tertangani dan dapat mengurangi angka stunting di Kecamatan Moti.(fight)