TERNATE, OT - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Ternate, Dr Rizal Marsaoly turut mendampingi Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, saat melakukan kunjungan ke Benteng Oranje Ternate, pada Kamis (27/11) sore.
Kunjungan ini sebagai bagian dari agenda peninjauan situs-situs cagar budaya nasional di wilayah Maluku Utara.
Setibanya di kawasan Benteng Oranje, Menteri Fadli langsung meninjau kondisi struktur bangunan, ruang-ruang bersejarah, serta beberapa area yang saat ini menjadi fokus pelestarian.
Dalam kesempatan tersebut, Fadli mendapat penjelasan singkat dari Sekretaris Dinas Kebudayaan Kota Ternate, Rinto Taib, terkait keberadaan Benteng Oranje dan beberapa artefak serta rumah Alfred Russel Wallace di Kota Ternate.
Menteri menegaskan pentingnya perlindungan serta revitalisasi situs bersejarah, terutama yang memiliki nilai strategis dalam perjalanan sejarah Nusantara.
“Benteng Oranje, dan juga rumah Wallace di Kelurahan Santiong Kota Ternate adalah bagian dari peninggalan penting yang mencatat jejak panjang perjalanan sejarah bangsa, khususnya di kawasan timur Indonesia. Pemerintah berkomitmen memperkuat upaya pelestarian agar warisan budaya seperti ini tetap terjaga dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang,” ungkap Fadly
Dia turut menandatangani prasasti sebagai tanda simbolis peresmian Museum Sejarah Ternate.
Fadly menegaskan pemerintah akan mengkaji kebutuhan revitalisasi secara lebih komprehensif untuk memastikan keberlanjutan pelestarian situs bersejarah di Maluku Utara.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Ternate, atas nama Pemerintah Kota Ternate menyambut baik kedatangan Menteri Kebudayaan RI, Fadly Zon ke Kota Rempah.
Menurut Sekda, tahapan revitalisasi benteng Oranje dilakukan melalui proses yang sangat panjang. Penetapan status Cagar Budaya Nasional di tahun 2018 dan revitalisasi Museum Rempah dilakukan sejak 2019.
“Atas nama Pemerintah Kota dan masyarakat Ternate, kami menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas segala revitalisasi yang sudah dilakukan oleh pemerintah pusat melalui Kementerian.
Selain Benteng Oranje, ada juga beberapa benteng dan situs sejarah lainnya yang membutuhkan sentuhan. Sekda lalu mencontohkan Benteng Kastela yang menjadi saksi sejarah perlawanan rakyat Ternate untuk mengusir penjajah.
“Karena Benteng Kastela atau Benteng Gamlamo juga bagian dari salah satu benteng bersejarah, tentang lahirnya Kota Sampalo atau Kota Ternate saat ini. Sehingga kiranya ini menjadi salah satu catatan penting," ucap Sekda seraya menyebut revitalisasi juga dilakukan oleh Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Maluku Utara.
Sekda juga menerangkan, salah satu upaya untuk merawat benteng Orenje, Pemerintah Kota Ternate memberikan ruang bagi komunitas untuk memanfaatkan sekaligus merawat benteng ini.
“Semoga ada perhatian dari pemerintah pusat atau Kementerian terhadap benteng-benteng bersejarah atau situs sejarah di Kota Ternate untuk direvitalisasi,” harapnya.
(fight)
